BANTENRAYA.COM – Di tengah menjalankan ibadan puasa Ramadan, Madrais (25) pengemudi ojek online (Ojol) menerapkan metode bagi waktu supaya tidak kelelahan saat bekerja di bawah panas terik matahari.
Madrais sebagai Driver Grab mengatakan, metode membagi waktu merupakan salah satu cara dirinya untuk menyisihkan waktu istirahat. Biasanya, waktu istirahat digunakan pada saat adzan dzuhur hingga jam 2 siang.
“Pokoknya dijadwal jam kerjanya, apalagi kita mah ngojek, kalau lagi panas ya kepanasan gitu kan. Haus itu pasti kalau panas-panasan, nah kalau saya biasanya mulai dari azan zuhur itu istirahat sampai duaan lah, tidur siang,” kata Madrais kepada Banten Raya, Rabu (20/4).
Baca Juga: Syarat dan Aturan Terbaru Mudik Lebaran 2022 dengan Kapal Laut Ternyata Ada Perubahan, Cek Disini
Baca Juga: LINK VIDEO Pramuka Arachuu 30 Menit Bertebaran, Hati-Hati Pencurian Data!
Selain tidur siang, Madrais menyarankan untuk ngetem atau nunggu penumpang di tempat yang teduh seperti di bawah pohon atau di tempat lainnya. Baginya, metode yang diterapkan sejak awal Ramadan tersebut cukup efektif.
“Sebisa mungkin cari tempat yang adem untuk ngetem, di bawah pohon misalnya atau bisa juga ditempat lain, pokoknya yang banyak angin ajah. Kalau siang hari mah jangan banyak jalan-jalan, nanti haus, dehidrasi,” tuturnya.
Sementara, Rahmat selaku Driver Gojek juga mengatakan, bahwa lebih baik banyak istirahat di tempat yang adem sambil nungguin orderan masuk dari pada harus kembali ke lokasi dimana dirinya biasa nungguin orderan.
Baca Juga: Profil Arachuu Lengkap dengan Instagram dan LINK VIDEO Pramuka Arachuu PUBG yang Dicari Netizen
Baca Juga: Mimbar Ramadhan: Ketika Ramadhan Hampir Berlalu dan Bekas Ketaatan Masih Belum Tampak Pada Diri Kita
“Kalau saya lebih sering nunggu orderan di bawah pohon. Kalau dapat penumpang ya kita antar sampai lokasi tujuan, enggak jauh dari lokasi tujuan itu, kita cari tempat yang adem lagi buat neduh sambil nunggu orderan,” ucap Rahmat.
Terlebih ia menyampaikan, sepanjang bulan Ramadan orderan ojek online menurun dari hari-hari biasanya. Ia menuturkan, dalam satu hari paling banyak orderan masuk itu sebanyak 5 orang, bahkan kurang dari itu.
“Banyak sih faktor berkurangnya orderan seperti mulai bermunculan kompetitor dengan aplikasi yang hampir sama fungsinya, kemudian banyaknya ojol dari pada pengguna, dan mungkin juga karena puasa jadi males keluar,” tuturnya.
Baca Juga: Airlangga : Dukung Santri Jadi Entrepreneur, Pemerintah Siapkan Pembiayaan Rp300 triliun Tiap Tahun
Baca Juga: Jadwal Imsak, Sholat dan Buka Puasa Wilayah Kota Bandung dan Sekitarnya, Kamis 21 April 2022
Meski demikian, ia menyebut bahwa rezeki urusan yang kuasa. “Walaupun banyak kompetitor, ataupun driver ojol, kalau urusan rezeki udah ada yang ngatur, dan kita mah tugasnya ikhtiar ajah, cukup,” katanya.***