BANTENRAYA.COM – Mengangkat tema ‘Akselerasi lmplementasi Digitalisasi Ekonomi dan Keuangan dalam Mendukung Pemulihan Ekonomi’, Bank Indonesia melaksanakan diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi Banten Periode Februari 2022, akhir Maret lalu.
Hadir sebagai narasumber Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Banten Mahdani, Ketua Bidang Ekonomi dan Syariah ISEI Banten Hadi Sutjipto, Sekretaris Bappeda Kota Tangerang Adhi Zul, serta mengundang berbagai stakeholder lainnya, antara lain Organisasi Perangkat Daerah (OPD), perbankan, wartawan, serta akademisi.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten lmaduddin Sahabat menyampaikan, proses pemulihan ekonomi nasional terus berlanjut seiring kembali meningkatnya mobilitas pasca merebaknya Covid-19 varian delta yang cukup tinggi pada kuartal III 2021.
“Perekonomian nasional kuartal IV 2021 tumbuh 5,02 persen year on year, lebih tinggi dari 3,51 persen pada kuartal III 2021. Secara keseluruhan tahun 2021, ekonomi tumbuh 3,69 persen, jauh meningkat dari kinerja tahun 2020 yang terkontraksi 2,07 persen,” kata Imanudin.
Ia mengatakan, perbaikan terjadi hampir di seluruh komponen produk domestik bruto (PDB) sisi pengeluaran dan lapangan usaha. Sejalan dengan nasional, proses pemulihan perekonomian Provinsi Banten juga terus berlangsung dengan stabilitas yang terjaga.
Pada kuartal IV 2021, Banten tumbuh sebesar 5,19 persen year on year (yoy) atau 3,68 persen quarter to quarter (qtq) sehingga secara whole year, Banten tumbuh 4,44 persen setelah terkontraksi -3,38 persen pada 2020.
Baca Juga: Profil dan Karier Marshel Widianto Komika yang Diduga Pembeli Konten Dea Onlyfans
Baca Juga: Cepet Ambil! Berikut Ini Kode Redeem FF 7 April 2022 Terbaru
“Bank Indonesia mengapresiasi pencapaian kinerja ekonomi Banten yang kembali mampu tumbuh di atas nasional. Capaian ini tidak terlepas dari kerja keras, inisiatif, dan kolaborasi yanp telah dilakukan oleh pemerintah Provinsi Banten dan seluruh kota atau kabupaten dengan seluruh stakeholders di Provinsi Banten,” paparnya.
Berlanjutnya pemulihan ekonomi Provinsi Banten didukung inflasi yang terjaga dan stabilitas keuangan yang tetap kuat pada level risiko yang aman. lnflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Banten pada kuartal IV 2021 tercatat sebesar 1,91 persen, meningkat dibandingkan kuartal III 2021 sebesar 1,16 persen.
Kenaikan terutama terjadi pada kelompok inflasi volatile food sebagai dampak kenaikan harga crude palm oil (CPO) hingga akhir tahun 2021, kenaikan harga kedelai di tengah tahun, dan kebijakan cutting dan culling produksi DOC pada daging ayam ras.
Baca Juga: Covid Belum Minggat, Polsek Pandeglang Bagi-bagi Masker
Baca Juga: Marshel Terseret Transaksi 76 Video dan Foto Dea Onlyfans, Begini Tanggapan Celine Evangelista
Lebih lanjut, transaksi sistem pembayaran (SP) baik tunai maupun non tunai terjaga aman, andal, dan lancar. Aset perbankan tercatat tumbuh 8,50 persen atau sebesar Rp272,93 miliar. Untuk kredit perbankan juga mengalami perbaikan, yakni tercatat sebesar 9,18 persen atau sebesar Rp376,49 miliar. Sementara itu, dana pihak ketiga tercatat tumbuh hingga 9,33 persen, meningkat dibandingkan posisi kuartal III 2021 yang tercatat tumbuh sebesar 8,59 persen.
Sementara total perputaran uang melalui Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten tercatat mengalami net outflow sebesar Rp4,03 triliun. Peningkatan nef outflow didorong oleh kebutuhan uang kartal masyarakat di Provinsi Banten yang meningkat menjelang Hari Natal 2021 dan menyambut Tahun Baru 2022.
“Dari sisi transaksi non tunai, pertumbuhan nominal dan volume SKNBI dan RTGS secara tahunan meningkat hingga kuartal IV 2021. Transaksi SKNBI dan RTGS pada kuartal IV 2021 mencapai masing-masing Rp13,25 triliun dan Rp248,86 triliun,” kata dia.***



















