BANTENRAYA.COM – Sejalan dengan tingginya penggunaan transaksi digital dengan menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS untuk pembayaran, timbul keresahan bagi sejumlah pengguna karena kerap disalahgunakan.
Belakangan ini beredar video viral yg menunjukkan jika beberapa pelaku UMKM memasang stiker QRIS di bagian depan area lapak jualannya, sehingga memicu niat jahat bagi oknum yang menimpa stiker tersebut dengan stiker QRIS yang baru.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Banten Agus Sumirat mengatakan, kasus tersebut sama seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, stiker QRIS infaq di Masjid ditimpa dengan stiker QRIS lain oleh oknum tidak bertanggung jawab.
“Hampir sama kasusnya, para merchant dan pelaku usaha pemilik QRIS perlu lebih perhatian, hati-hati dan melakukan kontrol atas stiker QRIS-nya secara periodik,” kata Agus kepada Bantenraya.com, Rabu 29 Oktober 2025.
BACA JUGA : Tak Lagi Perlu Ribet, Belanja di Indomaret Sekarang Bisa Bayar Pakai QRIS DANA
Menurutnya, barcode QRIS yang berada diluar etalase area penjualan lebih sulit untuk dimonitor oleh pemiliknya, ia menyarankan agar pelaku usaha atau merchant menggunakan akrilik, kaca, atau menempel stiker QRIS dalam etalase untuk menghindari manipulasi stiker QRIS oleh oknum.
“Lapisan QRIS dengan bahan yang transparan dan dapat melindungi seperti akrilik, kaca, atau lainnya untuk menghindari kerusakan pada kode QR, sekaligus bisa mendeteksi jika ada kecurangan seperti ini,” ungkap Agus.
“Para merchant juga perlu memastikan status transaksi dari notifikasi yang diterima melalui sms atau aplikasi merchant sebelum menyerahkan barang atau jasa kepada pembeli,” imbuhnya.
Bagi para oknum yang kedapatan melakukan perbuatan dengan memanipulasi QRIS juga berpotensi untuk diproses secara hukum oleh aparat penegak hukum, karena termasuk dalam tindakan penipuan.
“Memang bisa ditelusuri alur barcode tersebut melalui bank atau Penyedia Pasa Pembayaran non bank yang mengakuisisi merchant. Dan sampai saat ini berdasarkan laporan dari pengaduan konsumen di Banten tidak ada laporan mengenai hal tersebut, dan semoga tidak pernah terjadi seterusnya,” tutur Agus.
BACA JUGA : Event Qris Run 2025 Mengajakmu Berlari dari Sabang Sampai Merauke
Agus juga menyampaikan kinerja transaksi QRIS di Banten sampai dengan bulan September 2025 terpantau meningkat secara signifikan. Volume transaksi QRIS melampaui target sebesar 121,88 persen.
“Pengguna QRIS di Banten juga bertambah jadi 146 ribu, dan mercant di Banten tercatat ada 370 ribu mercant baru, dengan nilai transaksi Rp769 juta,” ujarnya.
Penggunaan QRIS terbukti dapat mempermudah UMKM dalam memfasilitasi pembayaran secara digital yang akhirnya berdampak positif bagi perkembangan usaha.
“Namun UMKM juga perlu memahami kiat-kiat aman dalam menggunakan QRIS, diantaranya cara mengkonfirmasi transaksi berhasil, tempat meletakkan QRIS yang aman dari oknum tidak bertanggung jawab, hingga ranah mitigasi risiko yaitu seperti kontak pengaduan konsumen di PJP yang menerbitkan QRIS,” kata Agus.(***)



















