BANTENRAYA.COM – PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) menargetkan penjualan properti hingga akhir tahun 2025 mencapai Rp3,5 triliun.
Sementara, target penjualan properti Alam Sutera hingga bulan Juni 2025 baru terealisasi Rp1,4 triliun.
Direktur Pemasaran ASRI Lilia Setiprawati Sukotjo mengatakan, guna mendongkrak penjualan Alam Sutera sampai dengan akhir tahun, pihaknya berencana akan meluncurkan produk baru pada akhir tahun 2025 nanti.
BACA JUGA: Daftar Harga Mobil Bekas September 2025, Cicilan Cuma Rp2 Jutaan
“Kami memiliki beberapa strategi, kami sednag mempersiapkan produk baru yang akan kami launching di kuartal 4 tahun 2025,” kata Lilia dalam publik expose, dikutip Bantenraya.com, Minggu 14 September 2025.
Lilia menjelaskan, pendapatan penjualan sebesar Rp1,4 triliun terbilang cukup baik ditengah penurunan daya beli masyarakat saat ini.
Dapat dirinci, kontribusi produk yang mendorong penjualan Alam Sutera pada tahun 2025 antara lain, Sutera Rasuna Rp437 miliar.
Lalu kavling komersil dan ruko Rp384 miliar, the gramercy Rp146 miliar, Sutera Nexen Rp98 miliar dan sisanya adalah penjualan stok.
BACA JUGA: Maulid Nabi di SMP Negeri 5 Kota Serang, Siswa Belajar Jaga Tradisi dan Budaya Panjang Mulud
Alam Sutera Banyak Hadapi Tantangan
Direktur ASRI Edward Ariadi Tanuwijaya menambahkan, pada tahun ini banyak tantangan yang dihadapi, dari berbagai segmen harga jual rumah mulai dari Rp1 miliar sampai Rp16 miliar untuk kelas high end, mayoritas penjualan didominasi oleh harga rumah Rp1-2 miliar.
“Memang kalau untuk saat ini yang diminta Rp1-2 miliar, tapi memang ada niss market yang diatas Rp16 miliar masih bergerak,” paparnya.
Di semester I 2025, ASRI telah merealisasikan belanja modal alias capital expenditure (capex) Rp86 miliar untuk pembelian tanah.
Pembelian tanah ini dilakukan di area Suvana Sutera dan juga untuk pengembangan di sisi utara Alam Sutera.
“Setiap tahun ASRI ada alokasi capex sekitar Rp 150 miliar sampai Rp 200 miliar untuk pembelian tanah,” tuturnya.
Saat ini, ASRI pun memiliki cadangan lahan alias land bank hampir 2.000 hektare secara konsolidasi. Jika dilihat dari pengembangan sekarang, ASRI meyakini landbank itu cukup untuk pengembangan proyek sampai 20 tahun mendatang.***



















