BANTENRAYA.COM – Gregory Hendra Lembong resmi ditunjuk sebagai Presiden Direktur (Dirut) PT Bank Central Asia Tbk atau Bank BCA sejak 1 Juni 2025.
Gregory Hendra Lembong menggantikan Jahja Setiaatmadja yang pindah ke posisi Presiden Komisaris.
Namanya menjadi sorotan publik bukan hanya karena perpindahan estafet kepemimpinan di BCA, tapi juga karena latar belakang pendidikannya yang sedikit berbeda dari yang “umumnya” dimiliki oleh petinggi bank.
BACA JUGA: Jadwal Kuaro Bara Cinta Fun Run 2025, Olahraga Sambil Nikmati Keindahan Pulau Borneo
Gregory menempuh pendidikan formal dan mendapatkan gelar Bachelor of Science (S1) di bidang Teknik Kimia dari University of Washington, Amerika Serikat.
Gregory kemudian meraih gelar Master of Science (S2) di bidang Engineering Economic Systems dari Universitas Stanford, Amerika Serikat.
Jadi, bidang pendidikannya “sains teknik” dan “sistem ekonomi,” tidak secara langsung mengambil jurusan keuangan atau akuntansi sebagai basis formal.
BACA JUGA: Besaran Biaya Kuliah di Swiss German University, Kampus Terbaik di Banten Versi EduRank
Ini membuatnya agak berbeda dari image tipikal seorang bankir “tradisional” yang seringkali berlatar ekonomi, keuangan, ataupun akuntansi.
Walau latar pendidikan Gregory tidak spesifik keuangan, namun kiprah profesionalnya menunjukkan bahwa ia justru mendalami banyak aspek operasional, transformasi, teknologi, layanan transaksi, fintech.
Ini adalah area yang berada di persimpangan antara keuangan dan teknologi/ strategi.
Sebelum di BCA, ia menjabat Chief Transformation Officer di CIMB Niaga — memimpin transformasi & strategi untuk unit/ fungsi bank.
Gregory Hendra Lembong Pernah Duduki Jabatan Penting
Gregory juga pernah menjadi Chief Fintech Officer CIMB Malaysia, CEO Transaction Banking, regional head untuk layanan transaksi di Asia Pasifik, hingga posisi-posisi teknis di bank besar internasional seperti Citibank, J.P. Morgan, dan Deutsche Bank.
Saat di BCA, Gregory menduduki jabatan Wakil Presiden Direktur BCA sejak 2022, dengan tugas supervisi untuk grup teknologi informasi strategis, grup strategi & pengembangan operasional, serta pengawasan atas Direktur Keuangan & Perencanaan Korporasi dan Direktur Transaksi Perbankan.
Di pengalaman profesionalnya, Gregory sudah sangat lama dan mendalam berkecimpung di sektor keuangan dan perbankan.
Jadi meskipun pendidikan formalnya tidak “murni keuangan,” praktiknya sudah sangat dekat dengan keuangan, manajemen risiko, layanan transaksi, dan transformasi digital perbankan. ***



















