BANTENRAYA.COM – Angka kematian ibu dan bayi terus menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Pandeglang.
Pasalnya, kasus kematian ibu dan bayi pada tahun 2025 di Kabupaten Pandeglang mengalami penurunan.
Kepala Dinas Kesehatan atau Dinkes Kabupaten Pandeglang Eniyati mengatakan, angka kematian ibu dan bayi di Pandeglang tiga tahun terakhir mengalami penurunan, karena dinasnya terus konsen dalam penanganan kasus tersebut.
“Angka kematian ibu dan bayi tahun 2024 terdapat 195 kasus, dan tahun 2025 ini turun menjadi 138 kasus,” kata Eni, ditemui pada acara Peningkatan Kapasitas Petugas Fasilitas Kesehatan tingkat Pertama dan Rujukan tingkat lanjut dalam Pelayanan Kesehatan bagi Ibu Hamil dan Ibu menyusui di Aula S-Rizki Pandeglang, Senin, 22 Desember 2025..
BACA JUGA: Puskesmas Mekarsari Rangkasbitung Diduga Telantarkan Pasien, Satu Bayi Kembar Dinyatakan Meninggal
Kata Eni, dalam penurunan kasus kematian ibu dan bayi, dibutuhkan kerja sama semua pihak, terutama tenaga medis yang menjadi garda terdepan mencegah terjadinya kematian ibu dan bayi.
“Penurunan angka kematian ibu dan bayi merupakan hasil dari berbagai upaya strategis, antara lain peningkatan mutu bidan, penanganan kedaruratan, penguatan sistem rujukan yang efektif, dan pemberian asupan menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan hingga masa nifas, serta bayi baru lahir,” jelasnya.
Bupati Pandeglang Raden Dewi Setiani mengatakan, penurunan angka kematian ibu dan bayi dapat terus dipertahankan.
Dengan peningkatan kapasitas petugas kesehatan langkah strategis dalam upaya menurunkan angka kematian dini ibu dan bayi.
“Upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi tidak bisa dilakukan oleh pemerintah, tapi diperlukan sinergitas dan kolaborasi berbagai lintas sektor dalam penanganannya, baik medis maupun para medis,” pesannya.
BACA JUGA: Sungguh Teganya Bayi Baru Lahir Diduga Dibuang Orangtuanya
Menurutnya, pelayanan kesehatan bagi ibu hamil harus dilakukan secara komprehensif, terintegrasi, dan berkesinambungan.
Lantaran tenaga kesehatan memiliki peran penting sebagai garda terdepan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas, ramah, dan responsif terhadap kebutuhan ibu dan anak.
“Melalui kegiatan ini saya berharap seluruh petugas kesehatan dapat semakin profesional dan sigap dalam memberikan pelayanan, sehingga ibu hamil dan ibu menyusui merasa aman, nyaman, dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal,” terangnya.***


















