BANTENRAYA.COM – Dewan Perwakilan Daerah atau DPD Partai Hati Nurani Rakyat atau Hanura Provinsi Banten telah menggelar Musyawarah Daerah atau Musda keempat dan Musyawarah Cabang atau Muscab serentak.
Pada kegiatan tersebut mereka menargetkan pada Pileg 2029 berhasil pecah telur, karena pada pileg tahun 2024 lalu Partai Hanura tidak mendapatkan kursi.
Wakil Ketua Umum DPP Hanura Patrice Rio Capella mengatakan, setelah Musda dan Muscab dilakukan DPD dan DPC Hanura langsung menyusun kepengurusan di tingkat kecamatan dan desa.
“Kita menargetkan Hanura ini mempunyai kepengurusan sebanyak 100 persen dari tingkat desa hingga tingkat Provinsi,” ujarnya, Sabtu di Le Dian Hotel, Kota Serang, Sabtu 13 Desember 2025.
Ia menjelaskan, setelah terbentuk kepengurusan selanjutnya adalah menyusunan program partai dan konsolidasi yang ditargetkan rampung pada Juni 2026.
BACA JUGA: M Nasir Nakhoda Baru PDI Perjuangan Kota Serang, Janji Perkuat Konsolidasi dan Kelembagaan Partai
“Agustus kami bisa melakukan verifikasi faktual internal partai ini dalam persiapan menghadapi Pemilu 2029 yang akan datang,” katanya.
Patrice menuturkan, pada Pemilu 2024 yang lalu baik di tingkat Provinsi Banten serta Kabupaten dan Kota mendapatkan nol kursi, sehingga perlu dilakukan evaluasi besar-besaran.
“Tidak ada satupun kursi di Kabupaten Kota ini. Oleh karena itu, kami menyadari bahwa kepengurusannya tidak siap dalam menghadapi Pemilu 2024. Ini tidak boleh terjadi lagi,” jelasnya.
Pihaknya akan menyiapkan infrastruktur partai lengkap yang terverifikasi dengan kepengurusan dan jumlah anggota yang ada.
“Pengurus di tingkat desa atau kelurahan itu kami tingkatkan menjadi 10 orang dan 15 orang untuk kecamatan. Itu nanti akan terverifikasi dan akan menjadi mesin efektif Hanura untuk menghadapi pemilu akan datang,” paparnya.
Ketua DPD Hanura Provinsi Banten Agus Fahrudin, mengatakan yang paling utama dilakukan untuk saat ini adalah pembentukan struktur organisasi yang ditarget selesau sampai Juni 2026.
BACA JUGA: 6 Eks Partai Lain Log In ke Golkar Kota Cilegon
“Itu PR yang paling berat, tapi insya Allah dengan kerja sama, jalin komunikasi, kita akan berusaha itu terlaksana sampai bulan Juni,” ujarnya.
Ia menjelaskan, terdapat PR berat khususnya di Kota Cilegon karena sampai saat ini belum pernah mendapatkan jatah kursi di berbagai Pemilu.
“Kalau melihat 2024 itu gagal, Sebenarnya yang jadi PR paling besar itu Kota Cilegon, Karena selama ini Cilegon Hanura belum pernah dapat dewan,” katanya.***















