BANTENRAYA.COM – Kabupaten Lebak, Provinsi Banten punya segudang destinasi pariwisata, baik alam hingga buatan. Namun jarang ada yang tahu bahwa hanya 20 menit dari pusat Rangkasbitung, Waduk Karian, genangan air seluas 1.740 hektare terhampar.
Dari fungsi utamanya Waduk Karian sebagai penyedia pasokan air dan penghasil listrik, waduk terbesar ketiga di Indonesia yang baru diresmikan tahun 2024 itu juga berevolusi menjadi destinasi wisata yang wajib dikunjungi.
Di Waduk Karian sendiri ada banyak aktivitas yang bisa dilakukan. Mulai dari sekadar nongkrong, memancing, lari sore, hingga yang paling populer ialah destinasi sewa perahu kayu seperti yang berada di Desa Pasirtanjung, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. Di sini, kamu hanya perlu merogoh uang Rp15 ribu per orang untuk bisa mengelilingi permukaan karian sepuasnya.
Pemilik sewa perahu di Waduk Karian, Sopian mengatakan bahwa selama berkeliling menggunakan perahu, pengunjung akan diajak ke lokasi-lokasi instagramable. Hingga puncaknya, pengunjung akan diajak menyusuri kampung-kampung yang ditenggelamkan demi ambisi proyek Waduk Karian itu. Seperti yang berada di eks Kampung Sinday, Desa Pajagan, Kecamatan Sajira.
“Pengunjung jadi tahu, dulu di lokasi ini ada kehidupan sebelum akhirnya ditenggelamkan. Jadi ini bukan hanya wisata, tapi menyusuri kisah yang diceritakan lewat tenangnya genangan karian,” kata Sopian, Kamis, 11 Desember 2025.
BACA JUGA : Nasib Warga yang Kena Gusuran Proyek Waduk Karian, Bangun Masjid dengan Utang
Di lokasi itu, pengunjung akan akan melihat atap-atap rumah yang belum sepenuhnya tenggelam di Waduk Karian. Selain itu sebagai atraksi terakhir, dari atas perahu kayu pengunjung juga akan melihat sebuah masjid yang belum sepenuhnya tenggelam dan menyisakan bagian kubahnya. Bagi Sopian, destinasi yang ia siapkan itu merupakan hal yang wajib dicoba, khususnya bagi masyarakat asli Lebak.
“Cerita-cerita ini tidak boleh hilang usai pembangunan Waduk Karian. Dan lewat wisata kita coba memeliharanya,” ujarnya.
Di sisi lain, wisata perahu kayu Waduk Karian milik Sopian sendiri memiliki batas penumpang. Perahu akan mulai dijalankan ketika penumpang sudah mencapai 10 hingga 12 orang. Hal itu demi memastikan keamanan selama perahu miliknya diajak menyusuri Waduk Karian.
“Keamanan ya sudah pasti, dari pelampung dan lain-lain. Jadi jangan khawatir,” terangnya.
Secara umum, Sopian menyebut bahwa wisata Waduk Karian termasuk sangat murah. Selain Rp15 per orang untuk naik perahu, pengunjung hanya perlu mengeluarkan uang parkir sebesar Rp2 ribu untuk motor dan Rp5 ribu untuk mobil. Selain itu lokasinya yang dekat pusat pemerintahan juga dipastikan tidak akan menyulitkan para pelancong.
BACA JUGA : Menanti Janji Setelah Terusir dari Tanah Sendiri, Korban Gusuran Waduk Karian Tak Kunjung Dapat Ganti Rugi
“Apalagi ya rumah makan sudah banyak. Kalau butuh cepat, pedagang asongan ya tinggal panggil. Toilet dan mushola juga sudah diapakan,” tandasnya. (***)

















