BANTENRAYA.COM – Pemerintah Kota atau Pemkot Cilegon akan segera menerapkan Manajemen Talenta Aparatur Sipil Negara atau ASN dalam waktu dekat.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Walikota Cilegon Fajar Hadi Prabowo kepada awak media dalam konferensi pers yang digelar di Journalist Boarding School (JBS), Kelurahan Kalitimbang, Kecamatan Cibeber, Jumat, 5 Desember 2025.
Pada kesempatan itu, Fajar Hadi Prabowo mengatakan, dirinya diamanahkan oleh Walikota Cilegon menjadi Ketua Manajemen Talenta ASN karena dinilai telah memiliki pengalaman mengelola Sumber Daya Manusia di perusahaan.
“Awalnya saya sampaikan kepada walikota kalau pengalaman saya di swasta bukan di birokrasi. Namun setelah dipelajari ternyata tidak jauh berbeda penerapannya. Semoga keberhasilan mengelola SDM di swasta bisa saya terapkan dengan baik di pemerintahan,” katanya.
BACA JUGA: Hyundai Ogah Ikut-ikutan Perang Harga Murah Mobil Listrik, PeDe dengan Kualitasnya
Fajar menjelaskan, manajemen talenta merupakan paradigma baru dalam pengelolaan SDM di pemerintahan yang menandai pergeseran dari pendekatan administratif menuju sistem berbasis kompetensi dan potensi.
“Di beberapa negara seperti Singapura, sistem meritokrasi ini bisa menekan angka korupsi dan nepotisme tng cukup tinggi sehingga berbuah keberhasilan Singapura dalam mengelola pemerintahan. Kita akan terapkan segera di Cilegon,” ujarnya.
Rencananya, lanjut Fajar, manajemen talenta di Kota Cilegon akan menggunakan sistem seleksi 9 kotak yang merupakan Kombinasi dari penilaian kinerja dan potensi yang menghasilkan 9 kategori berbeda untuk setiap ASN.
“Jadi nanti akan ketahuan kompetensi dan potensinya akan ada di tingkat berapa apakah 1,2,3 untuk yang bawah, 4,5,6 menengah, dan juaranya apa pada tingkat 7,8,9,” katanya.
Fajar mengungkapkan, di tingkatan juara ini nanti yang dipakai sebagai acuan untuk melakukan rotasi mutasi.
BACA JUGA: Pelengseran Sekda Cilegon Jadi Warning Keras untuk Semua ASN, Pengamat: Kalau Pimpinan Injak Gas
“Jadi tidak ada lagi yang namanya test atau assessment bagi para pejabat yang akan menempati posisi baru dalam mutasi dan rotasi jabatan,” tuturnya.
Dengan begitu, Fajar berharap tidak ada lagi istilah pejabat titipan pimpinan, semua sudah teruji sesuai kompetensinya.
“Sekarang tidak ada lagi pejabat yang hanya nurut kepada pimpinan ketika ditugaskan di mana saja dia mau. Harus punya cita-cita mau ke mana sehingga kami para pimpinan melalui manajemen talenta bisa mengarahkan dan mengembangkan potensi sesuai kompetensinya mau jadi apa? Apakah cocok atau tidak?” paparnya.
Menurutnya, para pejabat yang dihasilkan manajemen talenta tentu lebih berkompeten dari setiap eselon atau kategori sehingga benar-benar mampu menjalankan fungsi sesuai jabatannya.
Secara garis besar, manajemen talenta merupakan matriks untuk menilai dan memetakan ASN berdasarkan kinerja dan potensi, membantu mengidentifikasi talenta terbaik untuk pengembangan, suksesi, dan perencanaan karir dengan membaginya ke dalam 9 kategori misalnya, High Potential/High Performer, Low Potential/Low Performer agar pemerintah bisa menentukan strategi pengembangan yang tepat dan memastikan penempatan SDM yang optimal.
BACA JUGA: ASN Pemprov Banten Diminta Jangan Gaptek dan Layani Publik Lebih Cepat dan Transparan
Fajar menjamin, manajemen talenta benar-benar bisa diterapkan tanpa adanya kepentingan politik.
“Setiap ASN akan kami sosialisasikan jadi mereka bisa bersaing sehat tanpa ada yang berpikir titipan. In Syaa Allah tahun 2026 kita mulai. Yang penting sistemnya jalan dulu. Baru nanti dijalankan bertahap. Karena ASN ini kan ribuan,” katanya.***

















