BANTENRAYA.COM – Stok logistik atau bantuan pangan alias buffer stock di Dinas Sosial atau Dinsos Kota Cilegon untuk bencana mulai menipis.
Namun, Pemkot Cilegon melalui Dinsos Kota Cilegon mengklaim hingga akhir 2025 nanti dipastikan masih tersedia seandainya ada bencana.
Idealnya, buffer stock sendiri yakni 10 ribu paket per tahun. Hal itu karena bukan korban bencana alam saja yang diberikan. Namun, korban bencana sosial juga harus diberikan jika terdampak.
BACA JUGA: Ada KUHP Baru, Pemprov Banten Sepakat Terapkan Sanksi Kerja Sosial: Mulai Efektif 3 Januari 2026
Kepala Dinsos Kota Cilegon Damanhuri mengungkapkan, logiatik bencana sendiri sebenarnya sudah menipis.
Namun, diharapkan bisa nantinya cukup hingga akhir Desember nanti. Sebab, nanti oada Januari sudah dengan anggaran baru jika nantinya ada bencana.
“Jika kurang maka bisa mengajukan ke provinsi dan pusat. Sekarang sudah tinggal sedikit semoga saja cukup hingga akhir tahun nanti,” ungkapnya, Senin 8 Desember 2025.
BACA JUGA: Lagi Khusyuk Cari Ikan, Warga Sumur Diterkam Buaya di Pulau Panaitan
Damanhuri menyampaikan, sebarnya secara hitungan maka butuh 10 ribu paket sembako agar nantinya aman saat ada bencana.
Sebab, yang diberikan bukan hanya korban bencana alam saja, tapi bencana kekeringan dan cuaca laut yang ekstrem.
“Idealnya itu memang 10 ribu paket. Sebab, bukan hanya untuk bencana alam seperti banjir, puting beliung, longsor dan lainnya. Tapi juga untuk bencana sosial seperti kekeringan lahan pertanian dan juga cuaca buruk laur bagi nelayan,” ujarnya.
Damanhuri menjelaskan, untuk menyimpan paket sembako juga pihaknya belum memiliki gudang penyimpanan. Sebab, sekarang sembako masih disimpan di ruangan kerja bidang.
“Belum ada. Sepertinya tahun depan juga belum bisa dibangun. Namun, lahan sudah disiapkan,” pungkasnya. ***













