BANTENRAYA.COM – Target pembangunan tol Serang-Panimbang (Serpan) seksi II ruas Rangkasbitung-Cileles mundur hingga Oktober 2026.
Hal itu terjadi akibat proses pembebasan lahan yang sempat mengalami kebuntuan. Awalnya, Wijaya Karya (Wika) Serpan menargetkan tol Serpan seksi II ini siap digunakan sebelum lebaran 2026.
“Mundur dari target karena sejumlah kendala, salah satunya ialah soal pembebasan lahan,” kata Direktur Utama PT Wika Serpan, Iwan Juliansya, Kamis, 27 November 2025.
BACA JUGA; Hotel Puri Kayana Serang: Parkir Super Luas, Harga Kamar Mulai Rp200 Ribuan
Tol Serpan seksi II ruas Rangkasbitung-Cileles sendiri memiliki panjang sekitar 24,17 kilometer. Menurut Iwan, jika proyek seksi II ini berhasil, akan memberikan perubahan signifikan pada proyek itu secara keseluruhan.
“Pembukaan Seksi 2 ini adalah langkah nyata komitmen kami untuk Banten. Kami meyakini bahwa beroperasinya ruas Rangkasbitung-Cileles pada Oktober 2026 akan menjadi game changer,” imbuhnya.
Manajer Bidang Pengembangan Sistem dan Usaha PT Wika Tol Serpan, Muhammad Albagir, menjelaskan kendala yang dihadapi karena masalah lahan yang membuat pembukaan seksi tidak sesuai target awal 2026.
“Terkait kendala pembebasan lahan di simpang Cikulur yang baru terselesaikan sehingga membuat target pembukaan menjadi mundur ke Oktober 2026,” kata Albagir.
Selain itu, Albagir juga menyampaikan pihaknya juga sempat mengalami kehabisan dana sehingga pembangunan tersendat.
Namun dia, memastikan kendala-kendala itu sudah terselesaikan.
“Jadi disitu complicated permasalahan lahannya, sehingga pengerjaan terhambat,” terangnya.
Secara keseluruhan, tol Serpan direncanakan akan memiliki panjang 83 kilometer yang proses pembangunannya dibagi ke dalam tiga seksi.
Menurut Albagir, keberadaan tol nantinya tidak hanya soal mengurai kemacetan atau pemangkasan waktu tempuh, namun keberadaan tol ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan sektor pariwisata di sepanjang jalur tol
“Proyek tol ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk mendukung konektivitas dan perkembangan ekonomi di Banten, khususnya untuk meningkatkan aksesibilitas ke kawasan-kawasan wisata seperti Bayah, Anyer, Carita, dan Tanjung Lesung,” tandasnya. ***



















