BANTENRAYA.COM – Rencana PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk mereaktivasi jalur rel Rangkasbitung-Pandeglang masih berlanjut. Sebagai awalan, Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Jakarta bakal memulai proyek ini dari penertiban lahan yang rencananya akan dimulai pada tahun 2027 mendatang.
Proyek itu sendiri sudah masuk ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kementrian Perhubungan (Kemenhub) untuk kereta api.
“Sudah masuk rencana Kemenhub kereta api. Dan akan dimulai dari penertiban lahan pada 2027 mendatang meski sempat terganjal bencana Covid-19 dan efisiensi anggaran Presiden Prabowo,” kata Kepala BTP Kelas I Jakarta, Ferdian Suryo Adhi Pramono pada Selasa, 25 November 2025.
Dia mengklaim rencana penertiban lahan untuk reaktivasi itu sudah didukung pemerintah dua daerah, yakni Pandeglang dan Lebak, termasuk warga yang menguasai lahan-lahan milik PT KAI di sepanjang jalur kereta api.
BACA JUGA : KAI Temukan Rp12,8 Miliar Barang Warga yang Tertinggal di Rangkaian Kereta Api
Kendati begitu, akan ada treatment khusus jika lahan yang akan ditertibkan sudah dibangun fasilitas umum, seperti bangunan sekolah. Dalam hal ini, rencana awal ialah dengan menggeser trase atau jalur dari titik koordinat sebelumnya.
“Untuk itu kita sekarang sedang melakukan pemetaan dan desain terkait jalur. Salah satunya untuk mengetahui jalur yang sudah dibangun fasilitas umum oleh masyarakat,” tutur dia.
Ferdian mengungkapkan, reaktivasi jalur kereta relasi Rangkasbitung-Pandeglang ini rencananya akan menggunakan jalur eksisting atau jalur lama. Namun kemungkinan akan ada perubahan pada lokasi stasiun menyusul hasil desain yang sebelumnya sudah dilakukan pihaknya.
“Relatif menggunakan jalur lama yang eksisting kita gunakan kembali. Tapi mungkin di stasiunnya akan ada perubahan, karena lokasi stasiun saat ini sudah banyak digunakan masyarakat,” ungkapnya.
BACA JUGA : Sambut Program Zero ODOL, Krakatau Steel Group Optimalkan Jalur Kereta Api Logistik dari Cilegon ke Surabaya
Ferdian juga bilang, pihaknya terus membangun komunikasi dengan Pemprov Banten, Pemkab Lebak serta Pandeglang untuk mendapatkan dukungan rencana itu. Bahkan menurutnya, Pemkab Pandeglang juga berencana menyiapkan relokasi untuk warga yang terdampak reaktivasi jalur kereta.
“Kami mohon dukungan dari semua pihak. Mudah-mudahan tahun 2029 reaktivasi kereta Rangkasbitung-Pandeglang bisa selesai sesuai yang kita rencanakan,” tandasnya. (***)

















