BANTENRAYA.COM – Kapal wisatawan KM Ujungkulon Adventure berhasil menyelamatkan belasan pemancing dan kru kapal KM Jayasena Alami yang terjebak cuaca buruk di perairan Tanjung Layar, Ujung Kulon, Kabupaten Pandeglang, Minggu 16 November 2025.
Salah satu tim KM Ujungkulon Adventure Yandhi membenarkan jika ke18 penumpang yang terjebak cuaca buruk dan alami mati mesin sudah dievakuasi ke dermaga di wilayah Sumur, Pandeglang.
“Penumpangnya udah kita selamatkan yaa pake KM Ujungkulon Adventure,” katanya kepada awak media.
BACA JUGA: Distribusi Dokter Jadi PR, Pemprov Banten Gandeng Untirta Percepat Ketersediaan Tenaga Medis
Yandhi menambahkan para pemancing itu diangkut bersama wisatawan di Pulau Peucang, Ujung Kulon.
“Balik bareng peserta trip, kasian gak ada yang nolongin soalnya,” tambahnya.
Berikut nama-nama pemancing yang sempat terjebak dan berhasil diselamatkan, Ery, Wildan, Gugun, Zaini, Arfan, Dilan, Agus, Dede lukman, Steve, Eli, Harry, Hendrik, dan Rustam. Sementara crew kapal, Ruspandi, Kifli, Makruf, Siman, dan Sugie.
Sebelumnyanya, pemancing asal Tangerang Raya, Bekasi dan Jakarta yang terjebak cuaca buruk itu berjumlah 13 orang. Sedangkan 5 kru kapal yang membawa pemancing itu berasal dari Pandeglang.
Sebelum terjebak di perairan Tanjung Layar, kapal yang membawa total 18 orang terdiri berangkat menuju wilayah Tanjung Layar pada Kamis 13 November 2025.
Namun, pada Jumat 14 November 2025, kapal mengalami mati mesin dan hingga Sabtu 15 November 2025 malam masih terombang-ambing tanpa kemampuan bergerak di titik koordinat 6°46’28.10″S – 105°12’1.90″E.
Beruntung, hingga laporan diterima tim Basarnas Banten, seluruh penumpang dan kru dilaporkan dalam kondisi selamat, namun membutuhkan evakuasi.
Akan tetapi proses evakuasi masih terkendala cuaca buruk dengan tinggi gelombang laut mencapai 1 hingga 3 meter.
Kantor Pencarian dan Pertolongan Banten langsung melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Probo, Panimbang, serta kapten KM Jayasena.
Diperoleh informasi bahwa kapal nelayan KM Hapid sempat berupaya melakukan penarikan dan terakhir terpantau berada di sekitar Karang Copong, Pulau Peucang, untuk berteduh akibat kondisi cuaca. ***
















