BANTENRAYA.COM – Total sebanyak Rp2.013.500.000 dana pinjaman modal diserap sebanyak 725 usaha mikro di Kota Cilegon.
Dimana, rinciannya yakni program Pembiayaan Amanah di BPRS CM senilai Rp1.233.500.000 untuk 23 usaha mikro dan dana bergulir dari UPT Pinjaman Dana Bergulir (PDB) Rp780.000.000 kepada 493 usaha mikro.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM (Dinkop-UKM) Didin S Maulana menjelaskan, sampai pada 25 Oktober 2025 berhasil menyerap sebesar Rp2,01 miliar dalam dua program.
“Untuk Pembiayaan Amanah itu margin nol persen sampai maksimal Rp10 juta dan Dana Bergulir maksimal Rp3 juta dengan subsidi bagi hasil atau margin nol persen untuk usaha mikro,” katanya, Kamis (30/10).
BACA JUGA: Pembangunan SPPG di Banten Baru Capai 45 Persen, Pemprov Fokus Perbaiki Kualitas MBG
Didin menyatakan, tingkat risiko sendiri sangat minim. Sebab, hanya beberapa saja yang menjadi pembiayaan macet, sehingga jumlahnya hanya satu atau dua saja.
“Sangat minim risikonya, selalu ada saja yang macet, tapi hanya satu dua orang saja,” paparnya.
Didin menyampaikan, usaha mikro sendiri tentu ada yang berkembang dan tidak. Hal itu bisa dilihat dari kolektibilitas ada yang lancar dan tidak.
“Itu bisa dilihat dari kolektibilitasnya, ada yang lancar dan tidak. Tapi secara umum rata-rata bagus tidak sampai ada yang benar-benar macet, paling satu dua saja di BPRS CM yang macet. Masih di Bawah 5 persen lah jelasnya.
Kedepan, papar Didin, tidak hanya usaha mikro saja. Namun, pembiayaan pinjaman modal juga akan digulirkan untuk Koperasi kelurahan Merah Putih.
“Untuk KKMP juga akan diberikan stimulus dalam bentuk pinjaman modal. Namun, tentu semua tetap mengikuti regulasi perbankan,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Cilegon Mandiri (BPRS-CM) M Yoka Desthuraka menyatakan, fungsi bank pembiayaan milik pemerintah sendiri memang harus bergerak di sektor usaha mikro. Hal itu, karena tujuannya adalah agar masyarakat tidak terjebak dengan rentenir dan pembiayaan lainnya yang memberatkan.
“Memang ini yang harus dilakukan, bagaimana BPRS CM bisa memerangi rentenir yang menjerat masyarakat. Termasuk dengan pemberian pinjaman bisa membuat ekonomi dan putarannya tumbuh di masyarakat,” jelasnya.
Selanjutnya, papar Yoka, pihaknya akan memperluas jangkauan pembiayaan untuk usaha mikro sendiri, sehingga lebih banyak lagi yang bisa mendapatkan manfaat program.
“Tentu secara jangkauan akan diperluas. Ini agar secara bisnis bisa bertumbuh juga dan masyarakat bisa terbantu,” pungkasnya. ***
















