BANTENRAYA.COM – Wakil Walikota Cilegon Fajar Hadi Prabowo siap menjawab tantangan dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk penerapan sistem manajemen talenta.
Di mana, Pemkot Cilegon harus sudah menerapkan manajemen talenta paling lambat 2 tahun ke depan.
Diketahui, Pemkot Cilegon melakukan Memorandum of Understanding atau MoU dengan BKN untuk penerapan manajemen talenta.
BACA JUGA: 3 Pekan Keluhkan Bau Busuk, Warga Cibadak Curigai Tempat Ini Jadi Penyebabnya
Di mana, dengan penerapan tersebut nantinya mekanisme lelang akan ditiadakan dalam setiap pengangkatan pejabat eselon II di lingkup Pemkot Cilegon.
Pengangkatan sendiri akan dilakukan berdasarkan kompetensi, manajemen karier dan kinerja dari ASN itu sendiri.
Jika penerapan manajemen talenta tersebut diterapkan, maka sesuai ketentuan PP Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan atas PP Nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil, setiap rotasi mutasi untuk eselon II atau Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) pratama untuk eselon II tidak akan dilakukan lelang sebagaimana pasal 134 ayat (1).
BACA JUGA: Tayang Perdana! Spirit Fingers Episode 1 Sub Indo, Drakor Terbaru dari Park Ji Hu dan Jo Joon Young
Pada pasal 134 ayat (1) menyebutkan Ketentuan mengenai pengisian JPT secara terbuka dan kompetitif dapat dikecualikan pada Instansi Pemerintah yang telah menerapkan Sistem Merit dalam pembinaan Pegawai ASN dengan persetujuan Komisi Aparatur Sipil Negara.
Fajar menjelaskan, pihaknya sudah menenantangani kesepakatan untuk penerapan manajamen talenta dengan BKN pada awal Oktober kemarin. Dimana, dirinya siap dam berharap bisa jalan pada awal 2026 nanti.
“Berjalan, baru menjalankan manajemen talenta ini, karena ada dorongan juga dan ini apresiasi dan motovasi,” ujarnya, Rabu 29 Oktober 2025.
“BKN memberikan challenge (tantangan) kembali daerah-daerah yang sudah menginisiatifkan itu. Satu dua bulan bisa enggak, oke saya siap,” katanya.
Fajar menyampaikan, dirinya memberikan perumpamaan adanya maskapai di Singapura yakni Singapur Airlines yang maju pesat meski tidak ada penerbangan domestik.
Hal itu karena adanya kebijakan pimpinan saat itu untuk menerapka meritokrasi. Dimana, akhirnya menjadi sangat besar.
“Artinya semangat itu yang akan diterapkan yakni meritokrasi. Jadi meritokrasi ini yang akan kita terapkan dalam manajeman talenta ini,” ungkapnya.
“Jadi 9 kolom bagi pegawai yang itu sudah champions. Sudah mantap pembekalan, asesmen, kinerjanya sudah bagus, kompetensi sosial kultur bagus, menejerial bagus, kepemimpiann bagus. Karena ini murni jadi kketika ada kebutuhan maka sudah ada list tinggal mengambil,” ujarnya.
Di sisi lain, papar Fajar, pengisian jabatan nantinya tidak lagi tergantung kepada kepala daerah yang bisa menempatkan siapa saja.
Artinya sudah ada alatnya. Bahkan, siapa yang akan menjadi kepala dinas 10 tahun ke depan sudah disiapkan sekaranga.
“Jangan lagi saya mah tergantung pimpinan. Tidak begitu, misalnya siapa yang akan jadi kepala dinas PU 10 tahun ke depan itu pembekalannya sudah disipakan sekarang,” jelasnya. ***
















