BANTENRAYA.COM – Walikota Cilegon Robinsar manergetkan agar Bank Pembiayaan Rakyat Syariah atau BPRSCM bisa menjadi bank yang sehat.
Menurut Robinsar, sebelum adanya Direktur Utama (Dirut) BPRSCM baru yakni M Yoka Desthuraka kerugian bank mencapai Rp4,5 miliar.
Atas dasar itu, Robinsar meminta Dirut yang baru M Yoka Desthuraka bisa minimal membawa BPRSCM tidak rugi alias sehat dulu.
Selain itu, dirinya juga menyiapkan sejumlah program untuk bisa dikelola BPRSCM, misalnya anggaran honor RT dan RW, beasiswa hingga pinjaman modal UMKM kepada BPRSCM.
Jika itu bisa direalisasikan, maka BPRSCM bisa mengambil hampir Rp25 miliar lebih untuk mengelola honor RT dan RW, beasiswa hingga UMKM.
BACA JUGA: Ekonomi Tak Stabil, Pemkot Cilegon Tunda Penyertaan Modal ke Bank BJB
Setiap tahunnya Pemerintah Kota Cilegon menggelontorkan hamper Rp23 miliar untuk Beasiswa baik Full Sarjana dan Cilegon Juare.
Untuk honor RT dan RW sendiri bisa lebih dari Rp1,3 miliar per tahun dan UMUM mencapai Rp1,08 miliar hingga Agustus 2025 ini.
Namun, Robinsar juga memberikan warning kepada Dirut baru, jangan sampai untung seperti tahun sebelumnya tapi dengan cara menjual aset.
Robinsar menjelaskan, BPRSCM menjadi perhatian khusus sebagaimana yang disarankan Otoritas Jasa Keuangan atau OJK agar mengelola bisnis yang tidak berisiko.
“Artinya dengan honor yang sejumlah program, maka itu akan sangat minim risiko. Meski hanya parkir satu atau dua hari diharapkan bisnis BPRSCM bisa berkembang,” jelasnya, Senin, 27 Oktober 2025.
BACA JUGA: Jamkrida Bantah Berikan Wine ke Bank Banten Cabang Cilegon
Robinsar optimis, jika dikelola dengan sangat optimal, maka BPRSCM bisa mengalahkan laba dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) lainnya.
Bahkan, bisa mencapai ratusan miliar jika bisa mengelola pinjaman dari ASN.
“Bisa ratusan miliar per tahun jika ada ASN pinjamannya diberikan dari BPRS CM,” jelasnya.
Bisnis model itu, jelas Robinsar, akan sangat minim risiko.
Sebab, uang sudah ada dan tinggal potong saja saat ASN menerima gaji atau tunjangan.
“Kan uangnya ada, tinggal dilakukan pemotongan. Hanya memang, BPRS CM harus mencari modalnya,” ucapnya.
Untuk sekarang, papar Robinsar, BPRS CM diharapkan tidak rugi. Sebab, sekarang masih ada masalah kerugian yang ada sebelumnya diperkirakan sebesar Rp20 miliar.
BACA JUGA: Bank DBS Beri Bantuan Pembiayaan UKM Senilai Rp48 Miliar
“Sebelum peralihan BPRSCM mengalami rugi Rp4,5 miliar. Yang penting sehat saja dulu. Jangan sampai untung tapi menjual aset seperti tahun sebelumnya. Kan untung tapi menjual aset,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama BPRSCM M Yoka Desthuraka menyatakan, pihaknya menargetkan pada tahun depan sudah bisa ada untung meski tipis.
“Kami targetkan untuk bisa untuk meski itu tipis,” ujarnya. ***
















