BANTENRAYA.COM – Pendapatan sejumlah hotel di Kota Cilegon mengalami penurunan cukup drastis dampak dari kebijakan efisiensi anggaran yang diberlakukan pemerintah daerah dan pusat.
Salah satu dampak dari kebijakan tersebut, kini hotel mulai menerapkan kebijakan untuk melakukan pengurangan karyawan.
General Manager Aston Banten Doddy Fathurahman mengatakan, pendapatan Aston Banten salah satunya di Aston Cilegon mengalami penurunan pendapatan sebesar 40 persen.
BACA JUGA: Beda Versi DPRD dan Pertuni Soal Perda Perlindungan Disabilitas, yang Satu Begini yang Satu Begitu
“Salah satu bidang yang pertama kali kena dari efisiensi ini memang hotel, karena kegiatan di hotel jadi berkurang juga,” kata Doddy kepada Bantenraya.com, Selasa 21 Oktober 2025.
Dampak dari penurunan pendapatan, pihaknya pun kini mau tak mau harus mengambil langkah untuk melakukan pengurangan tenaga kerja.
“Ada beberapa karyawan yang kami kurangi, di Aston Cilegon ada pengurangan tenaga kerja 10 orang lebih,” ujarnya.
BACA JUGA: Hari Santri Nasional 2025: Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia
Ia mengaku, manajemen Aston Cilegon melakukan berbagai macam upaya dalam menghadapi efisiensi anggaran.
“Cukup menjadi tantangan banget untuk kita, tapi kita tetap survive untuk upaya bertahan karena kita juga ada karyawan yang harus kita gaji, dan lain-lain. Makanya kita fokus mengarah ke corporate saat ini,” jelasnya.
Dirinya berharap, efisiensi anggaran tak berlangsung lama supaya dapat menghidupkan kembali roda ekonomi terutama dalam bidang perhotelan.
“Semoga kegiatan-kegiatan seperti biasanya yang di hotel dapat kembali normal, tapi dalam pengawasan yang lebih baik,” harapnya.
Hotel Lain Juga Siapkan Startegis Khusus
Sementara itu, Sales Manager pada The Royale Krakatau Hotel Yudho Kurniawan mengungkapkan, pihaknya juga sangat terdampak dari adanya kebijakan efisiensi anggaran tersebut.
“Pendapatan kita turunnya bisa mencapai 30 persen, tentu ini sangat berdampak besar kepada kita,” ungkapnya.