BANTENRAYA.COM – Siswa SMAN 1 Cimarga mulai diberikan trauma healing. Hal itu merupakan tindak lanjut yang diberikan Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Lebak usai para siswa mendapat cibiran netizen.
Cibiran tersebut datang setelah 634 siswa SMAN 1 Cimarga melakukan aksi mogok sekolah. Aksi itu dilakukan lantaran kepala sekolah diduga menampar seorang siswa yang merokok di lingkungan sekolah.
Meski saat ini kasus tersebut berakhir damai, para siswa, mengalami trauma psikologis lantaran komentar negatif netizen.
BACA JUGA: Tak Lolos Validasi Data Calon PPPK Patuh Waktu, 100 Honorer Pemkab Lebak Dicoret
Sekretaris Daerah atau Sekda Kabupaten Lebak, Budi Santoso mengatakan, pemulihan psikologis diberikan ke siswa maupun Kepala Sekolah atau kepsek dengan mendatangkan psikolog ke sekolah.
“Pendampingan trauma healing sekarang ini sudah mulai dilakukan, baik kepada kepala sekolah maupun Tri Indah Alesti dan ILP, oleh tim khusus dari RSUD Adjidarmo,” kata Budi pada Jumat, 17 Oktober 2025.
Selain psikolog dari RSUD Adjidarmo, Budi menyebut pihaknya menyiapkan pendamping untuk siswa yang berdiri dari tim khusus dari Dinas Sosial atau Dinsos Kabupaten Lebak.
BACA JUGA: Wajah Kantor Walikota Cilegon Berubah, Ganti Tema Warna dari Oranye ke Hitam Putih Telan Rp30 Juta
“Saya tidak bisa memastikan waktunya, karena tergantung pada kebutuhan treatment. Bisa satu kali, dua kali, atau lebih, tergantung hasil evaluasi tim,” imbuhnya.
Budi memastikan, polemik yang terjadi di SMAN 1 Cimarga kini sudah dianggap selesai. Pemerintah daerah kini berfokus pada upaya pemulihan dan perlindungan terhadap seluruh siswa.
“Masalah ini sudah selesai. Sekarang tugas kita bersama adalah memastikan semua anak-anak kita mendapatkan haknya, termasuk teman-teman ILP. Mereka semua harus kita lindungi karena merupakan korban bullying,” tandasnya. ***
















