BANTENRAYA.COM – Pelajar di Provinsi Banten didorong agar mau melaporkan kasus kekerasan yang terjadi di sekitar mereka.
Apalagi, bila kasus kekerasan pada pelajar di Banten tersebut menimpa mereka sendiri.
Untuk memberikan pemahaman ini, Polda Banten dan Komnas Perlindungan Anak Banten mengunjungi sekolah-sekolah melakukan sosialisasi.
Ketua Komnas Perlindungan Anak Banten, Hendry Gunawan mengatakan, pelajar di Banten harus berani bersuara bila mereka menyaksikan ada kekerasan di sekitar mereka.
Apalagi apabila korban kekerasan itu adalah mereka sendiri.
“Kami mendorong agar anak-anak mau speak up,” kata Hendry, Senin (15/9/2025).
Penyebab Tidak Speak Up Soal Kekerasan
Hendry mengatakan, ada banyak penyebab mengapa seorang pelajar tidak mau speak up meski mengetahui ada kejadian kekerasan.
Salah satunya tidak adanya dukungan dari teman-teman sebayanya.
Hal ini juga terlihat saat dalam sebuah sesi tanya jawab ada salah seroang siswa yang menyampaikan keluhan.
Namun di saat yang sama, teman-temannya yang lain bersorak menyorakinya karena menganggap aduan itu adalah masalah kecil.
Baca Juga: Tim BMA dan Vigilante Juara Mobile Legends, Cerminan Majunya eSport di Kota Serang
Padahal, masalah sekecil apa pun harus disampaikan untuk melihat dampak dari masalah tersebut, termasuk untuk mencegahnya agar tidak menjadi masalah besar.
Untuk itu, Hendry mendorong agar para pelajar mau dan berani speak up terhadap kasus kekerasa yang terjadi di lingkungan mereka, termasuk di sekolah.
“Kami harap pelajar bisa menjadi pelopor dan pelapor,” kata dosen Universitas Serang Raya (UNSERA) ini. ***


















