BANTENRAYA.COM – Street Fotografer atau fotografer jalanan, kini semakin menjamur di Banten, terutama di area yang biasanya dijadikan masyarakat untuk joging, bersepeda atau berolahraga lain.
Para street fotografer ini, bukan menjadikan hobi tersebut sebagai pekerjaan utama, melainkan mengisi waktu luang di sore hari sembari mengasah skill fotografi yang dimiliki.
Salah seorang Street Fotografer Andi Nugraha mengatakan, sejak tahun 2020 dirinya merasa tidak banyak fotografer yang mendokumentasikan berbagai aktivitas olahraga outdoor sehingga menimbulkan sedikit keresahan bagi para pelari.
“Jarang banget ada, bahkan tahun 2020 itu enggak ada, karena awalnya saya juga suka lari, jadi dengan basic saya di fotografer coba untuk penuhi kebutuhan dokumentasi mereka,” kata Andi kepada Bantenraya.com, Minggu 14 September 2025.
Biasanya, para street fotografer ini mendatangi tempat favorit masyarakat berlari saat sore hari, seperti di perumahan BMW Cilegon, KP3B, Alun-alun Kota Serang hingga stadion.
BACA JUGA: Disiplin Paripurna, Enam Anggota Legislatif Raih Hadiah Sepeda di Ajang BK Award DPRD Kota Serang
“Sebagai pelari yang sering ikut kegiatan di berbagai wilayah, rasanya pelari di Banten juga perlu mendapat foto yang berkualitas dan ciamik karena bukan hanya ada di event tertentu saja,” paparnya.
Berbicara soal pendapatan, rata-rata para street fotografer di Banten mengantongi Rp1 juta sampai Rp1,5 juta per bulan, angka yang terbilang lumayan untuk hobi tersebut.
“Kalau ada event, rata-rata bisa sampai Rp1 jutaan, dan terbilang tidak tentu juga karena yang sebenarnya kita kejar itu momen,” cakapnya.
Biasanya para street fotografer memiliki media sosial Instagram untuk mengunggah foto hasil jepretannya, sehingga masyarakat yang berminat untuk memiliki foto tersebut tinggal melakukan konfirmasi ke akun Instagram terkait.
“Saya sendiri ada namanya Instagram AndPhoto_26, jadi kalau mau nanti link nya ada di story dan tinggal dipilih harganya Rp15 ribu per foto,” terang Andi.
Andi juga menilai, beberapa spot foto seperti Banten Lama yang memiliki sejarah yang kental serta tempat wisata lainnya di Banten berpotensi untuk dikembangkan.
“Saya yakin, kalau tempat tersebut juga dibalut dengan event lari misalnya bisa jadi para street fotografer juga akan turun langsung,” ujarnya.
Sementara itu Owner Halo Photo Muhammad Tatang menambahkan, tren street fotografer membuat sewa lensa produknya mengalami peningkatan.
“Fenomena ini menunjukkan bahwa fotografi semakin diminati oleh banyak orang. Kamera kini bukan hanya milik profesional, tapi juga anak muda dan komunitas kreatif yang menjadikan jalanan sebagai ruang ekspresi,” kata Tatang.***















