BANTENRAYA.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten merilis angka warga Banten yang menikah terus mengalami penurunan.
Tren penurunan tersebut dapat terlihat dari jumlah warga Banten yang menikah selama 3 tahun terakhir yang terus mengalami penyusutan.
Survei BPS Provinsi Banten yang dipublikasikan dalam “Provinsi Banten dalam Angka 2025” pada Februari tahun berjalan memperlihatkan kecenderungan pengurangan angka pernikahan tersebut.
BACA JUGA: Tak Serius Kirim Kafilah MTQ Kota Cilegon Siap-siap Kecamatan Ditandai
Hal ini dapat dilihat dari penurunan jumlah pernikahan di delapan kabupaten/kota yang ada di Provinsi Banten selama tiga tahun terakhir.
Pada tahun 2022, misalnya, di Provinsi Banten ada 74.616 pernikahan. Adapun rinciannya adalah di Kabupaten pandeglang 8.783 pernikahan, Kabupaten Lebak 8.989 pernikahan, Kabupaten Tangerang 19.583 pernikahan.
Kabupaten Serang 13.685 pernikahan, Kota Tangerang 9.233 pernikahan, Kota Cilegon 2.877 pernikahan, Kota Serang 4.621 pernikahan, dan Kota Tangerang Selatan 6.845 pernikahan.
Namun jumlah itu semakin menyusut seiring bertambahnya tahun. Misalnya, pada tahun 2023 jumlah pernikahan di Banten hanya 68.185. Lalu menyusut lagi pada tahun 2024 yang hanya 63.441 pernikahan.
BACA JUGA: Lili Sugiyanto Pimpin PKS Lebak, Siap Perkuat Internal dan Capai Kemenangan di Pemilu Mendatang
Adapun rincian pernikahan pada tahun 2024 di Kabupaten Pandeglang ada 7.672 pernikahan, Kabupaten Lebak 8.096 pernikahan, Kabupaten Tangerang 16.962 pernikahan.
Kabupaten Serang 10.101 pernikahan, Kota Tangerang 7.818 pernikahan, Kota Cilegon 2.524 pernikahan, Kota Serang 4.064 pernikahan, dan Kota Tangerang Selatan 6.204 pernikahan.
Warga Menikah Turun, Perceraian juga Turun
Selain mencatat jumlah pernikahan yang semakin turun, BPS juga mencatat angka perceraian yang juga semakin turun selama tiga tahun terakhir sepanjang tahun 2022 sampai dengan 2024.
Pada tahun 2022 telah terjadi 18.701 perceraian, lalu pada tahun 2023 turun menjadi 16.158 perceraian, dan pada tahun 2024 turun lagu menjadi 13.456 perceraian.
Adapun pemicu perceraian dilatarbelakangi sejumlah faktor, misalnya karena zina, mabuk, judi, meninggalkan salah satu pihak.
Kemudian dihukum penjara, poligami, KDRT, cacat badan, pertengkaran terus-menerus, kawin paksa, murtad, hingga masalah ekonomi.
Tim Sosial BPS Provinsi Banten Adam Sofian membenarkan data pernikahan dan perceraian tersebut. Dia mengatakan, data-data tersebut didapatkan dari pengadilan tinggi agama Provinsi Banten selaku lembaga yang memiliki dan mengolah data tersebut.
Sementara itu, Guru Besar Sosiologi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Suwaib Amirudin mengatakan, meski ada penurunan jumlah pernikahan di Provinsi Banten namun menurutnya hal itu tidak perlu dikhawatirkan. Sebab, trennya mengarah pada hal yang positif.
Dia mengungkapkan, setidaknya ada tiga penyebab mengapa terjadi penurunan pernikahan di Provinsi Banten. Pertama, soal kesediaan pasangan yang belum memiliki kemampuan atau kematangan secara ekonomi.
Saat ini, banyak pemuda yang memilih menunda pernikahan bila belum siap secara ekonomi.
Kedua, yang juga berkaitan dengan yang pertama, adalah orientasi mereka yang mau berkeluarga saat ini adalah mereka harus mempunyai pekerjaan tetap. Bila belum bekerja, maka mereka akan menunda pernikahan.
Ketiga, ada kesadaran dari pemuda pemudi di Banten bahwa mereka hanya akaan menikah di usia yang sudah matang. Bila melihat dari sisi sosial, maka ketiga pertimbangan itu mengarah pada hal yang positif.
Dengan demikian, mereka yang menunda menikah karena belum matang secara usia merupakan sebuah kemajuan karena sebelumnya masih banyak yang menikah di bawah umur.
“Dengan adanya kedewasaan, maka akan membuat tidak terjadi pertengkaran, karena pasangan sudah sama-sama matang secara emosi,” katanya.
Begitu juga apabila rumah tangga sudah kuat secara eknomi, maka akan meminimalisir pertengkaran bahkan perceraian.
Sebab banyak juga terjadi perceraian yang dipicu oleh masalah ekonomi, di mana pihak suami tidak mampu memberikan nafkah materi yang layak. ***















