BANTENRAYA.COM – Kabupaten Lebak berhasil menggeser Kabupaten Pandeglang sebagai daerah penghasil durian terbanyak di Provinsi Banten.
Pada tahun 2024, Kabupaten Lebak tercatat mampu menghasilkan 11.797.400 kilogram (kg) durian.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid mengatakan, hampir seluruh kabupaten/kota di Provinsi Banten menghasilkan durian. Apalagi, Kabupaten Pandeglang yang setiap tahun menghasilkan banyak durian.
“Kabupaten Pandeglang sejak dulu dikenal sebagai penghasil durian,” kata Agus, Selasa 14 Januari 2025.
“Ada ribuan nama kampung di Pandeglang yang diawali kadu yang artinya durian menandakan daerah ini sejak dulu banyak duriannya,” ujarnya.
Namun, kata Agus, pada tahun 2024 lalu Kabupaten Pandeglang harus mengakui keunggulan Kabupaten Lebak dari sisi produksi durian.
Sebab pada tahun 2024 Kabupaten Lebak berhasil menghasilkan durian dengan jumlah lebih banyak mencapai 11.797.400 kg atau 117.974,00 durian.
Adapun Kota Serang menempati posisi kedua yang menghasilkan 449.800 kg atau 4.498,00 kuintal durian.
Sementara Kabupaten Pandeglang menempati posisi ketiga yang menghasilkan 135.000 kg atau 1.350,00 kuintal durian.
Baca Juga: SAH! Rencana Pembangunan TPST Cileles Dibatalkan, DPUPR Banten: Perizinan Tidak Memenuhi Syarat
Posisi selanjutnya ada Kabupaten Serang yang menghasilkan 13.202.500 kg atau 132.025,00 kuintal durian, Kabupaten Tangerang menghasilkan 2.0000 kg atau 200,00 kuintal durian.
Kota Cilegon menghasilkan 84.000 kg atau 840,00 kuintal durian, dan Kota Tangerang Selatan menghasilkan 18.000 kg atau 180,00 kuintal durian.
Sementara Kota Tangerang tidak menghasilkan satu durian pun pada tahun 2024 yang lalu.
Baca Juga: Di Indonesia Bisa Miliaran, Di Negara Ini Para Pejabat Justru Tidak Dapat Mobil Dinas
“Kalau bicara 20 tahun lalu pohon duriannya masih warisan. Kalau sekarang banyak yang menanam,” kata Agus.
Agus mengatakan, dalam 20 tahun terakhir ada pergeseran dalam penanaman pohon durian di Provinsi Banten.
Bila sebelumnya pohon durian yang ada merupakan pohon warisan dari nenek moyang, pada saat ini sudah semakin banyak orang yang karena hobi lalu melakukan budi daya durian sehingga menanam dalam jumlah besar.
Saat ini durian dipandang sebagai tanaman yang bernilai ekonomi karena mayoritas warga Banten menyukai raja buah ini.
Buktinya, durian yang dihasilkan oleh Provinsi Banten hingga saat ini belum ada yang sampai dijual ke luar Banten.
“Itu menandakan durian lokal kita habis dikondusmi oleh masyarakat Banten sendiri sehingga tidak sempat ke luar,” katanya.
Baca Juga: 9 Ucapan Hari Desa 2025 pada 15 Januari, Sepatah Kata untuk Kemajuan Indonesia
Selain itu, dalam beberapa tahun silam Pemerintah Provinsi Banten juga gencar melakukan program tanam durian dan hasilnya baru terlihat saat ini.
Agus meyakini dalam 10 tahun ke depan durian Banten bisa melimpah sehingga tidak menutup kemungkinan setiap bulan Banten akan dibanjiri oleh durian lokal maupun durian luar yang ditanam di tanah Banten.
Penasihat Yayasan Durian Indonesia Asep Mulya Hidayat mengatakan, durian lokal dari Banten sebetulnya banyak yang secara rasa lebih “nendang” karena ada rasa manis dan pahit secara bersamaan.
Baca Juga: Jangan Khawatir, Pemprov Banten Jamin Opsen Pajak Kendaraan Tidak akan Bebani Rakyat
Bagi pecinta durian, durian semacam inilah yang banyak dicari dan rela untuk merogoh kocek untuk menikmatinya
“Itu yang dicari,” katanya.
Ini terjadi karena durian Banten tumbuh di lereng gunung yang tanahnya bekas letusan gunung merapi sehingga lebih subur.
Baca Juga: Gandeng KPK, BRI Tegaskan Komitmen Anti Korupsi dengan Membentuk Budaya Kerja Berintegritas
Beberapa daerah yang menghasilakn durian unggul misalnya Baros, Mancak, Sasahan, Kadubanen, Kaduhejo, dan Lebak Gedong.
Karena itu, ke depan pemerintah harus menggalakkan festival durian dan semacamnya untuk mengidentifikasi bibit durian lokal unggulan.
Setelah itu, pemerintah harus mengembangkan bibit lokal unggulan itu agar menjadi durian khas yang dapat dikenal di seluruh Indonesia. ***
















