BANTENRAYA.COM – Safety industri di Kota Cilegon diminta ditingkatkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kota Cilegon.
Peringatan itu disampaikan mengingat adanya cuaca ekstrem yang akhir-akhir ini melanda Kota Cilegon.
Kepala BPBD Kota Cilegon Suhendi mengatakan, cuaca ekstrem yang saat ini sedang terjadi di Kota Cilegon mengkhawatirkan terjadinya berbagai macam bencana akan datang.
Menurutnya, setiap safety industri perlu melakukan antisipasi kesiapsiagaan bencana untuk meminimalisasi risiko bencana terjadi.
“Industri harus meningkatkan safety keamanan di lingkungannya, khawatir ada bencana karena imbas cuaca ekstrem ini. Kalau semuanya sudah siap siaga maka resikonya bisa di minimalisir,” kata Suhendi kepada Banten Raya, Senin, 16 Desember 2024.
Baca Juga: Tuntut Kenaikan UMK 10,9 Persen, Buruh Kabupaten Serang Berpatokan KHL
Dikatakannya, semua industri telah memiliki mitigasi bencana masing-masing pada safetynya dan sudah memperhitungkan antisipasi bencana, namun perlunya ada peningkatan kesiapsiagaan pada cuaca ekstrem seperti ini.
“Bencana apapun akan berbahaya jika terkena pabrik kimia maka perlu antisipasi cuaca ekstrem. Untuk mengurangi risiko itu, salah satunya selain safetynya yang perlu adanya peningkatan dari mulai kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) pegawainya dan antisipasi masyarakat sekitar juga itu bisa mengurangi risiko bencana,” ucapnya.
Menurutnya, BPBD Kota Cilegon juga sudah melakukan antisipasi bencana terutama untuk cuaca ekstrem dan kesiapsiagaan bencana kegagalan teknologi dengan para industri di Kota Cilegon.
“Bukan cuma bencana alam akibat cuaca ekstrem, tapi bencana kegagalan teknologi juga perlu di antisipasi. Kalau bencana alam kan ada rambu semacam jalur evakuasi ya, kalau kegagalan teknologi tidak bisa mengikuti jalur evakuasi,” ucapnya.
Baca Juga: Film Dilan 1983 Segera Tayang di Netflix, Berikut Sinopsis yang Tersaji
Suhendi menjelaskan, kesiapsiagaan kebencanaan kegagalan teknologi perlu terus ditingkatkan karena biasa terjadi berawal kesalahan prosedur hingga human error dalam pengoperasian.
“Bencana kegagalan teknologi itu bisa terjadi karena human error, maka perlu adanya peningkatan antisipasi juga bencana non alam dan bencana alam untuk para pegawai industri,” jelasnya.
Dalam mengantisipasi bencana dan memberikan edukasi kepada industri serta masyarakat sekitar, BPBD Kota Cilegon telah melakukan simulasi bencana antisipasi cuaca ekstrem di Kota Cilegon dengan melibatkan 21 perusahaan, Jumat, 13 Desember 2024 lalu.
“Karena sedang cuaca ekstrem juga jadi simulasi itu untuk antisipasi mengedukasi pegawai industrinya sendiri maupun kepada masyarakat sekitar dan industri Kota Cilegon khawatir jika ada bencana terjadi,” katanya.***
















