BANTENRAYA.COM – Warga Kota Serang mengusulkan penghapusan sistem zonasi pada penerimaan peserta didik baru atau PPDB.
Sistem zonasi pada PPDB sendiri kerap dikeluhkan warga Kota Serang.
Penghapusan sistem zonasi ini salah satu aspirasi masyarakat yang disampaikan pada saat rapat paripurna DPRD Kota Serang tentang pembukaan masa persidangan II dan laporan hasil reses tahun 2024-2025.
Hasil reses anggota DPRD Kota Serang disampaikan melalui rapat paripurna DPRD Kota Serang, Sabtu 2 November 2024.
Rapat paripurna DPRD Kota Serang dipimpin langsung Ketua DPRD Kota Serang Muji Rohman, didampingi Wakil Ketua I DPRD Kota Serang Roni Alfanto, Wakil Ketua II DPRD Kota Serang Muhammad Farhan Azis, dan Wakil Ketua III DPRD Kota Serang Hasan Basri.
Penjabat Walikota Serang Nanang Saefudin dan jajarannya pun mengikuti rapat paripurna tersebut.
Baca Juga: Tenggelam di Laut, Polisi di Sikka Bantu Evakuasi Anak Kecil hingga Jantungnya Berdenyut Kembali
Wakil Ketua I DPRD Kota Serang Roni Alfanto mengatakan, hasil reses anggota DPRD Kota Serang usai menemui konstituennya di daerah pemilihan (Dapil) nya masing-masing masih didominasi infrastruktur, seperti drainase, gorong-gorong, jalan lingkungan, paving blok, dan TPU.
Sedangkan aspirasi bidang pendidikan yaitu pembangunan ruang kelas baru, dan hapus sistem zonasi, sedangkan Kesra bantuan hibah masjid.
“Kami minta agar ditindaklanjuti oleh OPD-OPD,” katanya.
Baca Juga: Junjung Tinggi Netralitas, PTPS di Cikande Diimbau Jaga Sikap dan Lisan
Anggota DPRD Kota Serang Fraksi PDI Perjuangan, Sopyani mengatakan, hasil reses di konstituennya di warga Lingkungan Serdang Kidul RT 04 RW 07, Kelurahan Sayar, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Jumat 1 November 2024, telah menampung aspirasi yang dibutuhkan oleh masyarakat di Daerah Pemilihan atau Dapilnya, yakni Kecamatan Taktakan.
Aspirasi tersebut yaitu terkait pembangunan gedung sekolah madrasah, dan pengadaan penerangan jalan umum atau PJU sebanyak 20 titik.
“Alhamdulillah sudah saya disampaikan di rapat paripurna. Mudah-mudahan terealisasi semua. Selagi aspirasi yang diusulkan itu masuk akal dan bukan kepentingan pribadi, Insya Allah saya perjuangkan,” katanya.
Baca Juga: Update Musibah Selebgram Arie Rieyanthie, Suami Ngamar Bareng Pelakor Sebelum ke Bandara
Ia juga mengaku telah melakukan serap aspirasi di Lingkungan Cikentang, Kelurahan Sayar, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Kamis malam 31 Oktober 2024.
Sopyani menyebut, banyak aspirasi yang bersifat prioritas yang disampaikan oleh warga Lingkungan Cikentang.
Adapun aspirasinya adalah terkait pembangunan kantor Kelurahan Sayar, infrastruktur jalan pavling blok sepanjang 300 meter persegi, pengadaan dan pembangunan unit sekolah baru atau USB SMP Sayar, penguatan Peraturan Daerah atau Perda terkait ijazah madrasah diniyah.
Baca Juga: Kejurda Petanque Junior Banten, Kota Cilegon Bawa Piala di Tiga Kategori Lomba
Selain itu, persoalan kartu BPJS Kesehatan yang sudah tidak aktif, zonasi pendaftaran siswa SMP Sayar, pembangunan jalan poros kelurahan di empat titik, dan pembangunan tempat penahan tanah atau TPT.
“Selama ini kantor Kelurahan Sayar ngontrak di rumah warga, sudah puluhan tahun. Soalnya tanah aset sudah ada tinggal dibangun saja. Sementara untuk gedung sekolah SMP baru Sayar, karena selama ini siswa di sini numpang di gedung SDN 1 Sayar,” ungkapnya.
Anggota DPRD Kota Serang, Muhammad Henry Saputra Bumi mengatakan hal serupa. Ia mengaku mengunjungi warga Lingkungan Legok Asalam RT 01 RW 11, Kelurahan Drangong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Kamis 31 Oktober 2024.
Baca Juga: Pemprov Banten Diminta Segera Operasi Pasar, Sebagai Langkah Stabilisasi Harga di Pasaran
Saat reses, Henry menyebutkan, hasil reses mulai dari persoalan pelaksanaan program makan siang bergizi gratis, pengadaan bangunan sekolah madrasah, pengadaan majelis, infrastruktur jalan, penanganan banjir, dan zonasi sekolah SMA.
Menurut dia, aspirasi yang urgent untuk segera direalisasi yaitu terkait pendidikan. Sebab pendidikan itu penting untuk anak-anak, sebagai keberlangsungan generasi bangsa ini.
“Kedua, hasil reses di Drangong itu ada banjir (melalui saluran air di jembatan yang ada di bawah). Itu pasti kita perjuangkan, termasuk juga jalan,” katanya. ***