BANTENRAYA.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) RI mengajak para santri di Kota Cilegon untuk wujudkan Kota Cilegon bebas narkoba.
Hal itu disampaikan oleh Kepala BNN RI Marthinus Hukom usai upacara peringatan Hari Santri Nasional 2024 wilayah Kota Cilegon di Alun-Alun, Selasa (22/10).
Marthinus mengatakan, deklarasi bebas narkoba, bebas terorisme, dan bebas radikalisme tersebut menurutnya sangat pas disampaikan dalam acara monumental di upacara HSN dengan melibatkan para santri dan pihak lainnya.
“Deklarasi ini ada di acara HSN karena ini peringatan monumental bersama BNN, Pjs Walikota, Kemenag dan pihak lainnya. Karena di hari santri ini ada satu isu yang juga diangkat tentang bahaya narkoba, bahaya radikalisme dan terorisme,” kata Marthinus kepada wartawan di Aula Setda usai upacara peringatan Hari Santri Nasional wilayah Kota Cilegon.
Marthinus menyampaikan, deklarasi itu menyasar bidang pendidikan salah satunya kepada santri karena sebagai penerus bangsa.
Santri dan pesantren meruapakan salah satu basis pembangunan moral bangsa ini, kata dia, Isu-isu tersebut dapat mengancam eksistensi negara dan merusak nilai kemanusiaan.
Baca Juga: Menteri Yandri Pakai Kop Surat Resmi Kementrian untuk Acara Pribadi, Disenggol Mahfud MD
“Kita mengajak kepada semua santri untuk mengambil kembali peran masyarakat sebagai basis pendidikan moral bangsa untuk melakukan perlawanan terhadap narkoba, terorisme, dan radikalisasi itu,” sambungnya.
Ia mengungkapkan, melalui pesantren merupakan lahirnya penerus bangsa yang mencintai negara secara dari iman seseorang.
“Melalui pesantren mencintai negara mencintai tanah air merupakan dari iman, dan satu lagi resolusi jihad melawan penjajah. Tiga poin isu tersebut dapat merusak moral penerus bangsa,” ungkapnya.
Pjs Walikota Cilegon Nana Supiana menjelaskan, dalam mewujudkan Kota Cilegon yang bebas narkoba, bebas terorisme, dan radikalisme Pemkot berkolaborasi dengan seluruh pihak.
“Kami berkolaborasi dan berkomitmen bersama-sama dengan seluruh pihak untuk menolak narkoba, katakan tidak pada narkoba, menghindari paham-paham radikalisme dan terorisme yang mengancam keutuhan negara,” jelasnya.
Ia mengajak untuk seluruh masyaarakat Kota Cilegon untuk saling berkolaborasi juga dalam menolak anti narkoba tersebut masuk dalam wilayah Kota Cilegon.
“Mari kita berkolaborasi saling menguatkan, sehingga ketahanan keluarga, masyarakat, Kota Cilegon menjadi tanggung jawab bersama. Ini adalah momentum yang luar biasa untuk berkomitmen jauhi narkoba, radikalisme, dan terorisme,” pintanya.
Pemberian penyampaian mengenai tersebut juga sudah dilakukan di sekolah di Kota Cilegon. Menurutnya, peran guru sangat penting dalam menyampaikan pesan kesan yang baik kepada siswanya.
“Sekolah-sekolah di Kota Cilehon secara reguler sudah dalam proses belajar mengajar melakukan edukasi itu di semua mata pelajaran. Tidak hanya belajar moral agama, moral pancasila, tapi untuk seluruh guru di sekolah umum maupun pesantren itu wajih menyampaikan pesan kesan dan memberikan teladan untuk para siswa,” ujarnya.
Pemkot Cilegon juga telah melakukan penandatanganan deklarasi dalam mewujudkan Kota Cilegon yang bebas narkoba, bebas radikalisme, dan bebas terorisme saat prosesi upacara peringatan Hari Santri Nasional di Alun-Alun Kota Cilegon.
“Kami telah menandatangani deklarasi komitmen bersama dalam pencanangan Kota Cilegon anti radikalisme, anti terosisme, dan bersih dari narkoba (Bersinar). Ditandangani oleh Kepala BNN RI, Pjs Walikota Cilegon, dan Kepala BNPT RI,” ucapnya. (mg-tia)