BANTENRAYA.COM – Hari Santri Nasional seharusnya menjadi refleksi bersama tentang peran dan fungsi santri sebagai Lembaga Pendidikan agama dan karakter, termasuk juga peranannya yang sangat strategis baik saat era kemerdekaan dan sekarang ditengah kemajuan peradaban.
Namun, menurut Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), sekarang seolah santri dan kiai terlupakan.
Bahkan, terkesan tidak pemerintah dalam hal ini umara sangat minim memberikan perhatian kepada pondok pesantren yang ada di Kota Cilegon.
Termasuk, juga para umara yang ada sekarang sudah sangat jauh dengan organisasi kemasyarakatan islam yang ada.
Sekretaris PCNU Kota Cilegon Erick Rebiin menyatakan, pemerintah sekarang sangat jauh dengan pondok pesantren dan ormas islam. Hal itu membuat, pemerintah tidak tahu akan kebutuhan para santri dan pesantren.
“Pondok pesantren hanya diberikan tambahan dana operasional. Tapi secara pembinaan, arahan dan perkembangan sendiri tidak dilakukan,” katanya, Selasa 22 Oktober 2024.
Baca Juga: Sempat Berpindah-Pindah Selama 45 Tahun, Kantor Desa Sukabares Resmi Dibangun
Disisi lain, dalam gelaran Hari Santri Nasional, nyaris tidak ada organisasi islam yang dilibatkan dalam perayaan.
“Kami tidak ada sama sekali diundang secara langsung. Padahal sebelumnya NU salah satu ormas islam yang selalu diajak diskusi soal hari santri,” jelasnya.
Erick menjelaskan, ditengah kebutuhan industri dan perdagangan di Kota Cilegon. Pendidikan pesantren seolah luput dari perhatian pemerintah.
Baca Juga: Pria Asal Kresek Dituntut 12,5 Tahun Penjara, Diduga Perkosa Gadis Di Bawah Umur Hingga Hamil
Padahal, ada tugas pemerintah untuk membangun kemampuan santri di tengah persaingan.
“Pembangunan skil harus dilakukan. Tapi itu belum menjadi perhatian pemerintah. Maksud saya seperti itu (perhatian pemerintah-red) harus ada di dalamnya,” pungkasnya. ***