BANTENRAYA.COM – Disabilitas dalam Persatuan Tunanetra Indonesia atau Pertuni Kota Cilegon meminta untuk program perekrutan tenaga kerja disabilitas terealisasikan, bukan hanya sekedar pelatihan.
Ketua Pertuni Kota Cilegon Adik Rifa’I mengatakan, Pertuni di Kota Cilegon telah melakukan pelatihan yang diselenggarakan oleh Disnaker Cilegon, namun tak ada rencana tindak lanjutnya.
“Pelatihan sudah pernah kami ikuti terakhir 2023. Tapi sampai saat ini hanya pelatihan saja, belum ada rencana kelanjutannya bagaimana,” kata Adik kepada Banten Raya, Minggu, 20 Oktober 2024.
Adik menyampaikan, dirinya bersama teman-teman dari Pertuni berharap Pemkot dapat merealisasikan program perekrutan tenaga kerja dari Disabilitas.
Baca Juga: Spoiler A Virtuous Business Episode 4 Sub Indo Beserta Link Nonton Full Movie Bukan Bilibili
“Kita pelatihan sudah, tapi belum ada realisasi direkrut ke perusahaan yang ada di Kota Cilegon. Kita inginnya sama seperti non disabilitas lainnya, ketika selesai pelatihan maka ada informasi perekrutan lanjutannya,” sambungnya.
Terakhir pelatihan untuk disabilitas, tahun 2023 yakni pelatihan publik speaking di Kantor Disnaker Kota Cilegon.
Ia berharap, akhir 2024 ini Pemkot Cilegon dapat menyelenggarakan pelatihan kembali untuk penyandang disabilitas.
“2024 ini belum ada pelatihan lagi untuk kita penyandang disabilitas. Sisa dua bulan lagi, semoga ada pelatihan tahun ini dan terelasasi juga perekrutan dari tenaga kerja disabilitas,” ungkapnya.
Baca Juga: Sudah Naik! Segini Tarif Baru Tol Jakarta-Tangerang
Melalui pelatihan tersebut, menurutnya dapat meningkatkan skill SDM para Disabilitas sama seperti yang lainnya.
“Kami ingin peningkatan skill SDM kami juga, saat ini masih minim. Skill itu bisa untuk mata pencaharian kami sehari-hari, semoga nanti kedepannya ada pelatihan kembali,” ujarnya.
Kata dia, setelah pelatihan public speaking, anggota Pertuni sudah mendapatkan sertifikat, tapi tidak ada informasi perekrutannya.
“Kalau yang lain kan setelah pelatihan dapat sertifikat abis itu ada informasi rekrutmen ya, kalau kita ya tidak ada. Jadi setelah pelatihan dan dapat sertifikat, ya sudah tidak ada apa-apa lagi,” katanya.
Baca Juga: Berharap Tangkapan Ikan Melimpah, Nelayan Panimbang Gelar Tasyakuran Laut
Menurutnya, penyandang disabilitas juga sama seperti yang lainnya untuk dapat direkrut oleh perusahaan. Mayoritas mata pencaharian dari anggota Pertuni Cilegon yakni tukang pijat.
“Ya kita kerja sebagai apa saja tidak apa-apa, karena kita juga sadar diri kemampuannya terbatas, tapi kita tetap berusaha mau bekerja. Mayoritas dari kita kerjanya jadi tukang pijat,” ucapnya.
Adik menjelaskan, dirinya juga meminta kepada Pemkot Cilegon membuat peraturan daerah untuk memperkuat perlindungan kepada penyandang disabilitas.
“Adanya Perda itu nantinya bisa bermanfaat untuk tahun-tahun selanjutnya, tidak hanya sementara. Yaitu mengenai undang-undang perlindungan disabilitas tahun 2016 sudah mencakup semua yang dibutuhkan oleh penyandang disabilitas, itu sudah ada di DPRD dari tiga tahun yang lalu, tapi belum diresmikan,” jelasnya.
Baca Juga: Sudah Naik! Segini Tarif Baru Tol Jakarta-Tangerang
Sementara itu, Kepala Disnaker Kota Cilegon Panca N Widodo mengungkapkan, kedepannya setiap perusahaan di Kota Cilegon telah diwajibkan untuk merekrut tenaga kerja dari penyandang disabilitas satu persen dari jumlah karyawan.
“Penerapan perekrutan itu sudah kita mulai, kami berharap kepada seluruh perusahaan di Kota Cilegon untuk menerapkan perekrutan tenaga kerja dari disabilitas,” ungkapnya.
Panca menjelaskan, Disnaker Kota Cilegon telah memfasilitasi tenaga kerja penyandang disabilitas untuk masuk ke setiap perusahaan yang ada di Kota Cilegon melalui pelatihan.
“Dari kami memfasilitasi untuk teman-teman disabilitas yang tergabung di Pertuni untuk mengikuti pelatihan secara maksumal yang telah disediakan oleh Disnaker untuk melakukan perekturan tenaga kerja kedepannya nanti,” jelasnya.***