BANTENRAYA.COM – Pemerintah Desa (Pemdes) Sukadalem, Kecamatan Waringinkurung mengembangkan program ketahanan pangan dengan budidaya ikan nila.
Program ketahanan pangan ini dikelola oleh dua kelompok budidaya di lahan tanah bengkok milik Pemdes Sukadalem.
Sekretaris Desa Sukadalem Aviet Setiawan mengatakan, budidaya ikan nila dilakukan dengan sistem bioflok dimana setiap kolam terdapat seribu ikan nila.
“Kita pilih ikan nila karena kalau budidaya ikan lele sudah biasa dan kebanyakannya gagalnya, akhirnya kita putuskan untuk budiaya ikan nila,” ujarnya, Kamis 17 Oktober 2024.
Pihaknya juga akan mengembangkan budidaya ikan nila untuk pemancingan ikan sehingga dapat meningkatkan pendapatan desa.
“Selain ada budidaya ikan kita juga merencanakan program untuk kolam pemancingan. Terus ada program pertanian sehingga menjadi pusat ketahanan pangan. Kita ada lahan 3 hektare,” paparnya.
Baca Juga: Harga Bawang Naik, Petani Kramatwatu Untung Ratusan Juta
Aviet mengungkapkan, hasil panen ikan akan dijual ke pengepul dan sudah panen sebanyak tiga kali.
“Alhamdulillah semuanya berjalan lancar dari awal budidaya. Untuk penjualan kita langsung ke pengepul dan ke tempat pemancingan yang langsung datang ke sini,” tuturnya.
Camat Waringinkurung Imadul Majdi mengatakan, saat ini umur ikan yang sedang dibudidaya oleh Pemdes Sukadalem berumur dua minggu.
“Ikan yang di budidayakan di sini adalah ikan nila, semuanya ada delapan bioflok dengan pengelolaan yang bagus, mulai dari sirkulasi airnya dan ikannya juga berkembang dengan baik,” ujarnya.
Ia mengaku akan terus mendorong budidaya ikan nila baik di Desa Sukadalem maupun di desa-desa yang lain yang memiliki program yang sama.
Baca Juga: Pemprov Targetkan 180 Miliar dari Program Pemutihan Pajak
“Tentunya dari Pemerintah Kecamatan akan terus mendorong dan memonitor terkait hasil program-program yang dijalankan oleh pemerintah desa,” tuturnya. (***)
















