BANTENRAYA.COM – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam cabang UIN SMH Banten melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Provinsi Banten, Jum’at 4 Oktober .
Dalam aksinya, mereka menyuarakan berbagai tuntutan terhadap ketidakbecusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) dalam menangani persoalan-persoalan yang ada di Banten. Seperti, pendidikan yang tidak merata, pengangguran, angka kemiskinan, dan layanan kesehatan.
Bahkan, mereka menyebutkan bahwa Pemprov Banten telah dzalim dengan seolah membiarkan segala persoalan itu tetap terjadi.
Baca Juga: Dua WNA Portugal Dituntut Mati, Atas Dugaan Kepemilikan Kokain Cair
Ditemui di sela-sela aksi, Sekretaris Umum HMI Cabang UIN SMH Serang Banten, Hafiz Nur Arifin mengatakan, 24 tahun Provinsi Banten berdiri, persoalan yang dihadapi masih seputar hal-hal yang sama dan seolah tak ada progres signifikan akan penanganannya.
“Pemprov Banten itu harus serius dalam menangani isu-isu yang genting saat ini seperti pengangguran, pendidikan, dan pembangunan yang masih belum merata,” kata Hafiz kepada Banten Raya.
Menurut Hafiz, ketidak seriusan Pemprov Banten terlihat dari tidak sebandingnya jumlah perusahaan industri dengan jumlah lapangan pekerjaan yang ada.
Baca Juga: Empat Pengedar Narkoba di Serang Ditangkap, Polisi Amankan Ribuan Butir Obat Terlarang dan Sabu
Di mana, kata dia, saat ini hanya ada sekira 2.515 perusahaan yang beroperasi di Banten. Sedangkan masih ada 424,69 ribu warga di Provinsi Banten yang masih menganggur, berdasarkan data per Februari 2024.
“Kita tahu bersama bahwa Banten memiliki bandara internasional dan pelabuhan terbesar. Tetapi keberadaannya tidak memiliki dampak signifikan bagi perekonomian Banten. Oleh karena itu, kami meminta agar Pemprov Banten dapat segera melakukan percepatan ekonomi untuk masyarakat, baik dari sektor mikro ataupun makro. Hal ini agar Provinsi Banten memiliki kepastian ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
“Selain itu, soal kemiskinan juga masih menjadi hal yang seolah tak pernah selesai. Kalau kita melihat, hal itu juga muaranya terkait dengan perekonomian, berkaitan dengan minimnya lapangan kerja untuk masyarakat,” tambahnya.
Baca Juga: Ada Diskon Hingga 30 Persen, Datascrip Mall Sambut Oktober dengan Promo Belanja Gadget
Lebih lanjut Hafiz mengatakan, 24 tahun usia Provinsi Banten, menurutnya belum merefleksikan Banten sebagai daerah yang unggul, maju, dan sejahtera.
“Sangat disayangkan, Banten yang secara geografis miliki potensi, tapu justru malah tidak memiliki kemajuan yang progresif. Dengan kata lain, selama 24 tahun berdiri, Pemprov Banten menunjukkan belum serius menangani berbagai persoalan yang ada di masyarakat,” pungkasnya.

















