BANTENRAYA.COM-Pemerintah Provinsi Banten berkolaborasi dengan Pokja Bunda Paud Provinsi Banten, melakukan penguatan kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dalam penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (Paud).
Program dikemas dalam pendampingan kader dalam implementasi pendidikan anak usia dini di posyandu secara hybrid, daring dan tatap muka (luring).
Pendampingan kader Posyandu secara tatap muka dilaksanakan di Gedung Negara Provinsi Banten Jl Brigjen KH Syam’un No. 5 Kota Serang.
Baca Juga: UBK Gelar Penyuluhan Kesehatan di Kota Bandung
Dalam kesempatan itu para kader Posyandu mendapatkan pembekalan ilmu dan praktik dari Bunda Paud Provinsi Banten yang juga Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang juga Tine Al Muktabar, akademisi Universitas Pendidikan Indonesia Dr Leli Kurniawati dan Yeni Rachmawati, dan akademisi Universitas Indonesia Aan Listiana.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Desa Siti Ma’ani Nina dalam sambutan pembuka mengatakan, program pendampingan kader posyandu merupakan salah upaya dalam meningkatkan pendidikan, dan kesehatan anak usia dini Provinsi Banten.
“Tumbuh kembang harus dijaga. Pendampingan kader untuk implementasi Pendidikan Anak Usia Dini di Posyandu. Kegiatan sangat strategis bagi pendidikan anak usia dini. Sebagai cikal bakal kekuatan bangsa,” kata Nina.
Baca Juga: 3 Bapaslon Pilkada Cilegon Memenuhi Syarat, Tim Siap Geber Sosialisasi
Dikatakan, Anak-anak aset bangsa yang harus dikelola sejak dini. Para kader Posyandu dibekali pengetahuan dan strategi dalam mengimplementasikan program Pendidikan Anak Usia Dini (Paud).
“Saat ini Provinsi Banten sudah memasuki bonus demografi. Angka kelahiran anak Provinsi Banten sebesar 1,96 persen di bawah angka ideal 2,1 persen. Anak-anak akan lebih kecil jumlahnya dibandingkan dengan orang dewasa,” ungkap Nina.
Melalui penguatan kader Posyandu, lanjutnya, diharapkan penanganan kepada lansia, ibu yang produktif, dan anak usia dini harus ditangani dengan baik agar unggul.
Baca Juga: Cuss Cobain! Mie Bangladesh dan Mie Thailand di Kota Cilegon, Murmer dan Pasti Kenyang
Masih menurut Nina, bonus demografi tidak datang otomatis. Bonus demografi harus dipersiapkan melalui pendidikan untuk memperkaya ilmu, ketrampilan, dan solusi.
“Sumber daya manusia dipersiapkan dimulai dari percepatan penanganan stunting. Menjadi kekuatan besar bagi bangsa Indonesia,” ucapnya.
Nina juga menjelaskan, Posyandu ke depan akan mengalami transformasi menjadi Posyandu Enam Standar Pelayanan Minimal (SPM). Posyandu akan bertransformasi dalam enam standar pelayanan minimal.
Baca Juga: TAMAT! Perfect Family Episode 11 dan 12 Sub Indo: Jadwal Tayang dan Link Nonton Bukan Bilibili
Posyandu akan terlibat dalam pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, ketentraman, ketertiban umum, perlindungan masyarakat dan sosial.
Melalui Posyandu juga diharapkan memperkuat pembangunan desa sehingga mampu mencegah urbanisasi. Saat in di Provinsi Banten ada 1.998 Posyandu.***