BANTEN RAYA.COM- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten meminta agar hasil panen dari masyarakat bisa terserap oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Hal itu dalam rangka adanya panen raya yang saat ini terjadi di Banten.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Banten Babar Suharso mengatakan, menyerapan hasil panen lokal di tengah adanya panen raya padi dinilai bisa membantu menstabilkan harga pasaran, saat melonjaknya harga beras meskipun adanya beras impor.
“Tadi dilihat di data bulog, impor sudah masuk semua 2,5 juta ton. Jadi secara stok, ketersediaan mah karena kita mengandalkan stok bulog, itu dinyatakan aman,” kata Babar kepada Banten Raya, Senin (26/8/2024).
“Tapi saat ini, di kita kan sedang musim tanam, nunggu panen kan lama, sekitar 4 bulan lagi. Jadi ini harus diantisipasi stok secara se-Banten. Dari panen yang ada. Harusnya di beli oleh badan usaha yang ada, BUMD yaitu PT ABM (Agrobisnis Banten Mandiri). Supaya ketika ada kenaikan yang terlalu tinggi, kita bisa lakukan operasi pasar untuk menurunkan harga,” sambungnya.
Baca Juga: Gempa Bumi Berkekuatan 5,8 Mengguncang Gunung Kidul Yogyakarta, Tidak Berpotensi Tsunami
Babar juga menjelaskan bahwa, pihaknya telah menyampaikan terkait adanya produsen beras yang siap untuk membantu memasok beras medium di Provinsi Banten.
“Saya sampaikan juga, ada produsen beras yang siap memasok 100 ton perbulan untuk beras medium. Mungkin nanti yang kerjasama itu PT ABM,” jelasnya.
Babar juga menyampaikan, saat ini merupakan momen yang tepat untuk menyerap hasil panen dari petani. Sebab, saat ini Banten tengah dalam masa panen raya.
“Kalau kami mengimbau, karena musimnya sekarang, sekaranglah menyerapnya. Jangan sampai melakukan penyerapan tapi sudah tidak panen, percuma. Jadi justru saat ada panen lah harusnya untuk segera lakukan. Timing-nya, terutama yang kita lakukan, kita tekankan,” tegasnya. (***)