BANTENRAYA.COM – Surveilans rabies di Kota Cilegon dilakukan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pangan atau DKPP Kota Cilegon.
Kali ini DKPP Kota Cilegon melakukan surveilans rabies dengan bekerjasama bersama Balai Veteriner Subang dan Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner atau BPPV Provinsi Banten.
Rabies sendiri menjadi penyakit zoonosis prioritas yang terus dipantau meski di Kota Cilegon belum ada kasusnya.
Namun, pencegahan terus dilakukan, dengan mengambil sampel darah binatang peliharaan untuk memastikan tidak adanya penyebaran vius rabies ke binatang yang berpotensi menularkan kepada manusia melalui gigitan dan air liur.
Baca Juga: Rekomendasi Ajak Si Dia Makan Ramen di Kota Serang, Dijamin Gak Bikin Kantong Boros
Fungsional Medik Veteriner pada DKPP Kota Cilegon drh Dina Safitri menjelaskan, rabies menjadi perioritas yang harus diwaspadai, sehingga pencegahan terus dilakukan dengan mengambil sampel darah binatang peliharaan.
“Surveilans dilakukan dengan cara mengambil serum darah anjing di beberapa wilayah secara sampling dengan tujuan untuk menelusuri dan mengetahui secara dini penyebaran virus rabies,” katanya Jumat 9 Agustus 2024.
Dina menegaskan, sampel darah diambil juga untuk mengetahui tingkat kekebalan anjing terhadap vaksin yang sudah diberikan.
“Kami sudah berikan vaksin. Ini akan diuji juga tingkat kekebalannya bagaimana,” tegasnya.
Dina menyatakan, ada sebanyak 30 anjing peliharaan yang diambil sampel darahnya.
Di mana, tujuannya adalah untuk memriksa titer antibody dengan metode pengujian elisa rabies.
“Pemeriksaan titer antibody yang dilakukan setelah tiga bulan dan enam bulan pasca pemberian vaksinasi rabies, serta dengan pelayanan kesehatan lainnya berupa pemberian vitamin dan antibiotik,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala DKPP Cilegon Ridwan mengatakan, bahayanya rabies sendiri karena menyerang sistem saraf pusat dan berisiko kehilangan nyawa bagi yang terkena virus melalui gigitan atau air liur.
“Penularannya memungkinan bukan saja dari hewan kepada hewan. Tapi hewan ke manusia juga. Artinya ini yang diantisipasi,” jelasnya.
Baca Juga: 5 Ide Lomba 17 Agustus untuk Anak-anak yang Seru, Dari Mengasah Motorik hingga Melatih Kekompakan
Ridwan menegaskan, sampai sekarang Kota Cilegon masih dalam status daerah bebas terancam.
Oleh karena itu, sangat penting dilakukan surveilans.
“Kami berharap dengan adanya surveilans rabies dapat menjaga Kota Cilegon bebas rabies dan turut serta mendukung Banten bebas rabies pada tahun 2027 dapat tercapai,” pungkasnya.***