BANTENRAYA.COM – Pemprov Banten berupaya untuk mengembalikan anak-anak putus sekolah yang ada di Banten untuk kembali mengenyam bangku pendidikan.
Hal itu dikarenakan banyaknya anak-anak putus sekolah pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) di Banten yang mencapai 13.684 anak.
Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, saat ini pihaknya tengah berupaya untuk mendata dan menawari anak-anak yang putus sekolah agar mau bersekolah kembali.
Baca Juga: Pelaku UMKM di Banten Dituntut Kreatif dan Masif Cari Informasi, Pasar Ekspor Harus Jadi Sasaran
“Saat ini kita sedang upayakan, kita minta Dinas Pendidikan untuk menelusurinya, kita data, dan kita tawarkan, siapa yang mau sekolah,” ujarnya.
“Bila ada yang mau bersekolah kembali kita siapkan program khusus,” kata Al Muktabar kepada Bantenraya.com, Senin 22 Juli 2024.
“Sesuai dengan wewenang kita di SMA, SMK, atau SKh. Kita tawarkan itu,” tambahnya.
Baca Juga: Target Retribusi Sampah Reguler Dinaikkan Nyaris 2 Kali Lipat, DLH Kota Cilegon: Berdasarkan Analisa
Al Muktabar menuturkan, bagi mereka yang bersedia untuk bersekolah kembali, nantinya akan ditempatkan di sekolah-sekolah yang dekat dari tempat tinggalnya.
Namun, kata dia, pihaknya tidak bisa mengintervensi untuk memaksa agar anak-anaknya sudah putus sekolah ini mau untuk bersekolah kembali.
Karena, kondisi di lapangan banyak anak-anak yang putus sekolah sudah memilih jalan lain seperti bekerja dan menjadi orang tua.
Baca Juga: Target Retribusi Sampah Reguler Dinaikkan Nyaris 2 Kali Lipat, DLH Kota Cilegon: Berdasarkan Analisa
“Kita data dan kita siapkan untuk nanti implementasinya. Tapi kita nggak mungkin ngejar-ngejar memaksa untuk mau bersekolah (kembali,-red), karena faktor-faktor orang yang berbeda-beda,” ucapnya.
Al Muktabar juga menjelaskan, menghadapi program strategis menuju Indonesia Emas 2045, pendidikan merupakan salah satu agenda besar yang menjadi prioritas Pemprov Banten saat ini.
“Pengembalian anak sekolah ya kita mulai dari sekarang. 2025 nanti agenda kita itu memperluas sarana pendidikan, baik pembangunan USB (unit sekolah baru) maupun ruang kelas baru,” jelasnya.
Baca Juga: Miss Night And Day Episode 13 Sub Indo: Gegara Ini, Ji Ung Marah Sekaligus Kecewa dengan Mi Jin?
Sebelumnya, Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan (PEP) Dinas Pendidikan Provinsi Banten, Rudi Yatmawan mengatakan, sejauh ini pihaknya tengah melakukan pilot project untuk mengembalikan anak-anak yang putus sekolah agar bersekolah kembali.
Rudi menerangkan, daerah yang saat ini tengah menjadi percontohan untuk penerapan pilot project tersebut adalah Kabupaten Pandeglang dan Kota Serang.
“Kami mencatat itu sekitar ada 42 anak, 10 di Kabupaten Pandeglang dan 32 di Kota Serang. Itu kita verifikasi, dan kita tanyakan betul. Segitu jumlah yang bersedia untuk bersekolah kembali,” kata Rudi.
Baca Juga: Polisi Bekuk Pengedar Narkoba di Pandeglang, Modusnya BUngkus dalam Sedotan
Diketahui, jumlah anak putus sekolah di Banten paling banyak berada di wilayah Kabupaten Tangerang dengan total sebanyak 3516 anak. Kemudian, urutan kedua adalah Kabupaten Lebak sebanyak 2492 anak.
Urutan ketiga adalah Kabupaten Serang dengan total sebanyak 2114 anak, lalu Kabupaten Pandeglang 2056 anak.
Kota Tangerang 1431 anak, Kota Tangerang Selatan 860 anak, Kota Serang 843 anak, dan terakhir adalah Kota Cilegon sebanyak 372 anak.
Faktor utama penyebab putus sekolah diantaranya adalah faktor ekonomi, orang tua yang berpisah (cerai), sudah menikah dan punya keturunan, lebih memilih untuk bekerja, dan sudah tidak memiliki minat untuk bersekolah. ***