BANTENRAYA.COM – Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah atau DinkopUKM Kota Cilegon menyebutkan program makan bergizi gratis berpeluang meningkatkan UMKM lokal di Kota Cilegon.
Kepala Dinkop-UKM Kota Cilegon Didin S Maulana mengatakan, program pemerintah mengenai makan bergizi gratis tersebut dapat meningkatkan UMKM lokal.
“Harapan kami menggunakan UMKM lokal Kota Cilegon untuk meningkatkan omzet UMKM naik kelas, catering juga banyak dari UMKM di sini,” katanya kepada Bantenraya.com, Rabu 10 Juli 2024.
Baca Juga: 2 Terdakwa Pembunuhan Penjual Madu di Kabupaten Serang Dituntut Belasan Tahun Penjara
Didin menyampaikan, UMKM catering di Kota Cilegon juga banyak dan dapat menjadi penyedia makanan. Namun ia mengusulkan untuk menggunakan UMKM sesuai domisili kecamatannya.
“Misalkan di daerah Kecamatan Cibeber, itu bisa menggunakan UMKM wilayah Cibeber ya, kalau Kecamatan Grogol ya menggunakan Grogol, jadi UMKM itu bisa tumbuh di wilayahnya masing-masing,” lanjutnya.
Ia mengungkapkan, secara tidak langsung menumbuhkan UMKM dan membuka lapangan pekerjaan.
Baca Juga: Sebulan BNN Banten Amankan 4 Kg Ganja dan 148 Gram Sabu, Ada yang Diselundupkan di Paket Bolu
“Misalkan dia dapat order sekian, kan tidak mungkin dikerjakan sendiri pasti ada yang membantu atau merekrut orang baru, itu bisa jadi lapangan pekerjaan juga ya nantinya,” ungkapnya.
Kata dia, program tersebut dapat menjadi kolaborasi untuk DinkopUKM Kota Cilegon dan Dinkes Kota Cilegon.
Jika akan menggunakan UMKM lokal, maka akan merekomendasi UMKM yang sudah memiliki perizinan yang lengkap.
“Kan itu konsepnya makan bergizi ya, berarti seperti perizinan higenisnya ada, halalnya ada, itu yang kita dorong,” tuturnya.
Baca Juga: Nama Saluran WA Brian Clash of Champions Lengkap dengan Biodata Sang Mahasiswa Kodekteran UGM
“Khawatir juga kalau izinnya belum lengkap, tapi kalau belum lengkap nanti kita fasilitasi, di gratiskan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon Ratih Purnamasari mengungkapkan, untuk program makan bergizi gratis pihak Dinkes sebagai menyusun menu makanannya.
“Menunya kita susun ya yang sesuai dengan usia yang diberikan, berapa kalorinya, kemudian harus memenuhi gizi seimbang, sekarang bukan 4 sehat 5 sempurna ya tapi gizi seimbang. Nanti ada karbohidratnya, sayurnya, buahnya, terutama protein hewani,” ungkapnya.
Ratih menjelaskan, Dinkes bekerjasama untuk ikut mengawasi program makanan bergizi gratis tersebut.
“Dalam hal ketika yang memasak apakah memiliki sertifikat higenis atau tidak, bagaimana mengolah makanannya,” katanya.
“Kemudian jika ada sesuatu yang terjadi, tapi mudah-mudahan tidak ada ya, mungkin diare atau penyakit biasa lainnya, kita harus punya nomor call center Puskesmas dan faskes lainnya,” jelasnya.
Ia menuturkan, artinya makanan yang disajikan ke anak-anak tersebut sehatk, yang sudah tersertifikasi.
Baca Juga: Nonton My Sweet Mobster Episode 9 Sub Indo Full Movie Beserta Spoiler Bukan Bilibili
“Kan tidak mungkin setiap hari kita mencoba atau tes, dari awal harusnya di cek punya sertifikat higenis, halal dalam mengolah makanannya,” ucapnya. (mg-tia) ***