BANTENRAYA.COM – Dinas Perdagangan dan Perindustrian atau Disperindag Kota Cilegon memastikan elpiji 3 kilogram tidak mengalami kelangkaan.
Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Ahli Muda pada Disperindag Kota Cilegon Dedi Jauhari mengatakan, di Kota Cilegon tak ada kelangkaan elpiji 3 kilogram di warung-warung.
“Berdasarkan pantauan Disperindag, bukan langka ya, tidak ada pengiriman saat hari libur oleh Pertamina kemarin ke agen-agen,” kata Dedi kepada Banten Raya, Senin, 10 Juni 2024.
Dedi mengungkapkan, Disperindag Kota Cilegon sudah berkoordinasi juga dengan para agen, sudah antisipasi ke Pertamina untuk antisipasi kelangkaan elpiji 3 kilogram.
Baca Juga: Masuk 5 Besar se Indonesia, Lemhanas RI Belajar ke Investasi ke Provinsi Banten
“Hiswana Migas Provinsi Banten sudah menyurati ke pihak Pertamina untuk antisipasi kelangkaan terutama saat menjelang libur lebaran idul adha nanti,” katanya.
Dedi menjelaskan, bahwa hari ini sudah mulai pengiriman kembali, stok akan aman lancer, mengenai kenaikan harga, Dedi menegaskan tidak ada kenaikan harga.
“Di pangkalan tetap harga 19 ribu ya, tidak ada kenaikan harga. Adapun di pengecer berbeda harganya, itu tergantung perhitungan penjualnya, tetapi kalau beli di pangkalan tetap 19 ribu ya,” ujarnya.
Kata dia, di warung sulit mendapatkan stok elpiji 3 kilogram yang banyak kemungkinan karena pendataan menggunakan kartu tanda penduduk atau KTP.
Baca Juga: Cegah Siswa Titipan Orang Dalam, Inspektorat Kabupaten Serang Bakal Pelototi Pelaksanaan PPDB
“Karena tabungnya banyak, jadi mungkin bingung juga untuk proses pendataannya, kan harus di data pakai KTP,” tuturnya.
Ia mengatakan, pendataan tepat sasaran dengan menggunakan KTP memang tepat, supaya tidak terjadi salah sasaran.
Seperti yang dirasakan salah watu warga Kota Cilegon Ina mengaku kesulitan mencari elpiji ukuran 3 kilogram di sekitar rumahnya, karena stok warung kosong.
“Carinya susah, biasanya ke warung dekat rumah itu banyak stoknya tapi ini lagi pada kosong,” kata Ina kepada Banten Raya, Minggu, 9 Juni 2024.
Baca Juga: Disdukcapil Kabupaten Bandung Pelajari Aplikasi Serang Tatu
Dirinya mengatakan, kalau sekali ada elpiji ukuran 3 kilogram harganya naik, berbeda dari harga normal.
“Sekalinya ada elpiji harganya naik dua ribu jadi 27 ribu dari harga normal 25 ribu,” ucapnya.
Ia mengungkapkan, untuk membeli elpiji 3 kilogram tersebut harus keliling terlebih dahulu ke warung-warung, karena tidak semua warung stoknya tersedia.
“Ini cari gas di mana-mana juga tidak ada, pada kosong semua. Jadi bingung mau cari kemana lagi, harus keliling,” ungkapnya.
Baca Juga: SMP Negeri 6 Kota Cilegon Jamin Tak Ada Pungli dan Siswa Titipan Saat PPDB
Ina mengaku, ini menyulitkan untuk masyarakat, terutama karena elpiji untuk kebutuhan dasar seperti memasak bahan makanan menjadi berantakan dan tidak bisa digunakan.***















