BANTENRAYA.COM – Koalisi bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten Arief R Wismansyah dan Dimyati Natakusumah berpeluang besar untuk bisa diwujudkan setelah DPP PAN menyampaikan kemungkinan itu.
Bila ini terjadi, maka koalisi Arief-Dimyati akan menjadi kutub baru di Pilgub Banten selain kutub Airin Rachmi Diany dengan pasangannya nanti.
Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul mengatakan, koalisi Arief-Dimyati sangat mungkin terjadi. Apalagi, keduanya memiliki rekam jejak yang baik dalam dunia politik.
Baca Juga: Gua Jepang Terbengkalai di Kecamatan Pulomerak, Kini jadi Sarang Konten Misteri dan Nomor Buntut
“Jadi kalau Arief dan Dimyati bisa dikawinkan, sangat bisa. Saya kira sangat mungkin bisa terjadi dan berpeluang besar terjadi,” kata Adib, Minggu 9 Juni 2024.
Adib menuturkan, jika koalisi Arief-Dimyati bisa terwujud maka akan menjadi representasi dari dua daerah di Banten, yaitu Banten Selatan dan Banten Utara.
Arief mewakili representasi wilayah Tangerang Raya, sementara Dimyati mewakili refresentasi wilayah Pandeglang dan Lebak serta Serang.
Baca Juga: Diduga Aniaya Karyawan Bank, Bacaleg DPRD Lebak Ini Dilaporkan ke Polisi
“Representasi daerah Tangerang Raya oleh Arif Dimyati, sementara Dimyati adalah representasi daerah Serang ke sana,” ujarnya.
Adib mengatakan, sangat masuk akal dan realistis apabila kutub politik baru Arief-Dimyati terbentuk.
Jika selama ini kutub politik yang terlihat adalah kutub Airin, maka ketika Arief disandingkan dengan Dimyati setidaknya akan punya kutub politik baru.
Baca Juga: Tragis! Diduga Ditolak Bercinta, Suami Tusuk Perut Istri Muda Pakai Pisau
Dari sisi dukungan partai politik, Dimyati yang merupakan kader PKS akan didukung oleh para loyalis PKS yang memiliki militansi yang kuat.
Sementara Arief berpeluang besar diusung Partai Demokrat di mana dia berkiprah sebagai politisi.
Namun jikapun tidak oleh Demokrat, Adib yakin Arief bisa mendapatkan dukungan dari partai politik yang lain. Dari sisi rekam jejak (track record) Adib juga melihat kedua memiliki track record yang baik.
Baca Juga: Jelang Idul Adha dan Pengaruh Cuaca Buruk, Harga Sayuran di Lebak Melonjak
“Nah menurut saya kalau ini terjadi Arief-Dimyati, ya, jangan dibalik. Kalau menurut saya sih jangan dibalik karena memang ya Arief sosok muda yang visioner. Tentunya ini adalah lawan serius dan lawan berat kalau memang Airin nanti dengan siapa gitu, ya,” katanya.
Adib menuturkan, Arief adalah pemimpin muda. Arief sudah memimpin Kota Tangerang selama 15 tahun, yaitu 10 tahun menjadi walikota dan 5 tahun menjadi wakil walikota.
Dalam konteks Banten, daerah Kota Tangerang adalah daerah yang maju. Track record Arief dalam memimpin Kota Tangerang menurutnya bisa dibandingkan prestasinya dengan kota-kota yang lain. Dimyati juga sama.
Baca Juga: Ratusan Atlet Terbaik Dikerahkan, Dispora Lebak Incar 25 Medali Emas di Kejuaraan
“Usia (Arief) masih muda belum nyampe 50. Jadi visi misi gagasannya saya kira ini akan imbang kalau disandingkan dengan Airin,” ujarnya.
Jika koalisi Arief-Dimyati terjadi, maka akan mengulang koalisi dahulu di mana Wahidin Halim (WH) berpasangan dengan Irna Narulita dalam Pilgub Banten melawan pasangan Ratu Atut Chosiyah dengan Rano Karno.
Koalisi WH dan Irna adalah representasi Banten Utara dengan Banten Selatan, seperti Arief dan Dimyati.
Baca Juga: Jembatan Cidurian Gelap Gulita dan Rentan Begal, Polres Serang Pasang 25 Titik Penerangan Baru
Dengan dominasi segmentasi pemilihan Gen Z dan Milenial yang merupakan anak-anak muda, maka menurutnya Arief yang lebih bisa mengurus pemilih jenis ini dibandingkan dengan Dimyati.
“Dengan dominasi pemilih Gen Z dan Milenial yang merupakan anak-anak muda, maka Arief harus di depan. Dimyati ngalah di belakang. Saya kira itu yang paling realistis,” katanya. ***