BANTENRAYA.COM – Dinas Pertanian Provinsi Banten sudah memeriksa lapak hewan kurban di 6 kabupaten kota di Provinsi Banten.
Pemeriksaan sudah dilakukan beberapa pekan terakhir sampai menjelang Hari Raya Idul Adha.
Pemeriksaan dilakukan untuk memantau kesehatan dan kesejahteraan hewan kurban apakah sudah dipenuhi oleh pemilik ternak atau belum.
Baca Juga: Terkait Program 100 Hari Kerja, Direktur Ekskutif PI Sebut Andra Soni Sudah Bekerja Nyata
Selain itu, juga untuk memastikan ada atau tidaknya penyakit berbahaya, terutama penyakit zoonosis, penyakit yang bisa menular dari hewan kepada manusia.
Salah satu contoh penyakit zoonosis dari hewan kurban yaitu antraks.
“Sudah 6 kabupaten kota dilakukan pemantauan,” kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner pada Dinas Pertanian Provinsi Banten Ari Mardiana.
Ari mengungkapkan, sampai dengan kemarin hasil pemeriksaan menunjukkan para pemilik lapan hewan kurban sudah memenuhi kesehatan dan ksesejahteraan hewan.
Mereka juga sudah mendirikan tenda agar hewan ternak tidak kepanasan dan kehausan.
Serta sudah menyediakan air minum dan pakan yang cukup sehingga hewan ternak tidak kelaparan dan kehausan.
“Rata-rata lapak sudah meulai memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan hewan kurban. Ini lebiih baik dari lima atau 10 tahun ke belakang,” katanya.
“Setidaknya dari kesejahteraan hewannya lapaknya pakai tenda tidak panas disediakan air minum dan pakan juga,” tambah Ari.
Baca Juga: Benarkah Ada Minuman Beralkohol di Gala Dinner Prabowo-Macron? Seskab Teddy Buka Suara
Ari bahkan mengklaim sudah lebih dari 80 persen lapak yang ada di Provinsi Banten sudah baik dalam memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan hewan.
“Sekarang sebagian besar sudah baik,” katanya.
Lalu bagaimana dengan penyakit zoonosis? Ari mengungkapkan, hingga kemarin belum ada laporan adanya hewan ternak yang akan dijadikan sebagai hewan kurban yang terdeteksi berpenyakit menular.
Baca Juga: Sodomi Bocah SD, Remaja asal Kota Serang Divonis 10 Tahun Penjara
Artinya, semua hewan kurban dalam kondisi sehat sehingga layak untuk dijadikan sebagai hewan kurban karena sehat dan tidak berbahaya.
Dari laporan yang ada belum ada yang positif terkena penyakit berbahaya, misalkan zoonosis,” kata Ari menegaskan. ***