BANTENRAYA.COM – PT Krakatau Baja Industri atau KBI yang merupakan subholding PT Krakatau Steel mengajak para mitra konsumen untuk bersama-sama meraih peluang pasar ekspor.
Ajakan tersebut, terlontar saat KBI menggelar diskusi interaktif di sela-sela kegiatan Iron-Steel Summit & Exhibition Indonesia 2025 yang berlangsung di Jakarta International Convention Center Senayan pada 22 Mei 2025.
KBI pada momen itu berkolaborasi bersama Kementerian Perdagangan RI untuk berdiskusi dengan para pelaku industri baja terkait Ekspansi Pasar ke Luar Negeri.
Baca Juga: Wagub Dimyati Minta Tingkatkan Pelayanan Haji Bagi Lansia
Direktur Utama KBI, Arief Purnomo mengatakan bahwa forum diskusi merupakan wujud terima kasih kepada para konsumen setianya.
“Berkat kolaborasi, KBI dan konsumen bersama-sama mengemban tugas mulia membangun perekonomian nasional melalui produk baja yang kita hasilkan,” ujarnya.
“Semoga harapannya tidak hanya pasar domestik yang kita kuasai, tetapi juga pasar regional dan internasional juga dapat kita kita genggam,” sambung Arief.
Baca Juga: Catat! Bacaan Niat Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah Lengkap dengan Bacaan Latin serta Arab
Sementara itu, Direktur Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur Kementerian Perdagangan RI, Deden Muhammad Fajar Shiddiq memberikan wawasan kepada para konsumen KBI yang hadir dalam diskusi untuk dapat mengembangkan produk baja ke pasar Ekspor dan kontribusi ekspor baja terhadap total ekspor nonmigas nasional di tahun 2024 sebesar 11,75%.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan RI, target ekspor baja pada 2025 diharapkan bertumbuh 8,34% dibanding 2024.
Deden menyampaikan, prospek masa depan bagi industri baja diantaranya berupa teknologi hijau dan integrasi pasar global yang mengedepankan keterbukaan perdagangan dan perjanjian bilateral untuk dapat meningkatkan akses pasar bagi produsen di negara berkembang.
Baca Juga: Bela Pengemudi BMW Tabrak Mahasiswa FH UGM hingga Tewas, Teman Christiano Kena Rujak Netizen
“Meskipun terdapat tantangan dari proteksionisme dan kebijakan perdagangan yang semakin kompleks. Kami memiliki jaringan atase perdagangan di seluruh dunia yang dapat dimanfaatkan para pelaku industri baja dalam meraih potensi pasar ekspor,” ujarnya.
Usai kegiatan, beberapa peserta menyatakan keseriusannya untuk memasuki pasar ekspor yang akan terfasilitasi oleh Direktorat Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur atau PEPM Kementerian Perdagangan RI. ***