BANTENRAYA.COM — Wakil Gubernur Banten Achmad Dimyati Natakusumah menyebut tradisi Seba Baduy sebagai wujud nyata kearifan lokal dan bentuk penghormatan masyarakat adat Baduy terhadap pemerintah.
Ia menegaskan, masyarakat Baduy, baik Baduy Dalam maupun Baduy Luar, adalah aset budaya sekaligus penjaga lingkungan yang harus dilestarikan.
“Suku Baduy ini sudah ada sebelum kemerdekaan Republik Indonesia dan mereka hidupnya damai, harmonis. Kalau bicara orang yang paling menjaga lingkungan, ya orang Baduy,” ujar Dimyati, Minggu, 4 Mei 2025.
Menurutnya, masyarakat Baduy tidak hanya memegang teguh tradisi, tapi juga menjadikan kelestarian alam sebagai prinsip hidup.
Baca Juga: Robinsar Minta Disnaker Kota Cilegon Menindak Tegas Pelanggaran Terhadap Buruh
Suku Baduy, kata Dimyati, menggantungkan kehidupannya dari hasil pertanian, sehingga menjaga hutan dan gunung adalah keharusan mutlak bagi mereka.
“Kalau hutan gundul mereka marah. Banten ini kalau tidak ada Baduy mungkin sudah pada gundul-gundul. Badak saja kurang satu mereka protes. Ya, bayangkan seperti itu,” ungkapnya.
Ia menekankan, nilai-nilai yang dijaga masyarakat Baduy harus menjadi contoh.
Dimyati juga mengingatkan bahwa, masyarakat Baduy adalah bagian tak terpisahkan dari keluarga besar Banten dan bangsa Indonesia.
Baca Juga: Wagub Banten Ingatkan Tidak Boleh Ada Kongkalingkong Dalam Penganggaran Keuangan Daerah
“Saya menyambut baik adanya acara seperti Seba Baduy ini dan ini harus dilestarikan seperti ini. Ini adalah aset, bukan hanya milik Banten, tapi juga Republik Indonesia,” pungkasnya.***
 
			

















