BANTENRAYA.COM – Pemerintah Desa atau Pemdes Sindangheula, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang berencana membangun Tempat Pengelolaan Sampah atau TPS mandiri untuk mengatasi masalah lingkungan.
Pemdes Sindangheula telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp200 juta untuk pembangunan TPS tersebut.
Kepala Desa Sindangheula Suheli mengatakan, pembangunan TPS untuk menciptakan lingkugan yang bersih dan sejalan dengan program Sindangheula Bersih Peduli Lingkungan.
“Kita punya program Sindangheula Bersih Peduli Lingkungan. Ada tiga poin isinya seperti gotong royong satu bulan sekali, satu rumah satu jamban, termasuk pembangunan TPS tersebut,” ujarnya saat ditemui di kediamannya, Rabu, 16 April 2025.
Ia menjelaskan, pembangunan TPS tersebut ditargetkan akan dimulai pada tahun ini, dan akan mengakomodir berbagai jenis sampah yang ada di lingkungan Desa Sindangheula.
Baca Juga: Kebakaran PT Budi Texindo Prakasa di Jawilan, Petugas Damkar Kesulitan Padamkan Api
“Kami bertekad agar sampah-sampah rumah tangga yang berserakan bisa kami tangani. Kami anggarkan dari dana desa tahun 2025, untuk lokasinya di Kampung Pasagi Kembang,” ungkapnya.
Suheli menuturkan, anggaran sebesar Rp200 juta tersebut akan digunakan untuk pembangunan gedung dan pengadaan lahan serta kebutuhan mesin insinerator.
“Luas tanah kurang lebih 500 meter. Sampah nantinya tidak untuk disimpan, tapi diolah. Kalau ada barang yang bernilai ekonomis akan kita jual, kemudian sampah-sampah seperti sayur-sayuran atau limbah rumah tangga akan kami olah dijadikan maggot,” jelasnya.
Pihaknya juga akan membentuk Satuan Tugas atau Satgas serta komunitas peduli lingkungan untuk mengelola sampah dari mulai pengambilan di masyarakat hingga pengolahan di TPS.
Baca Juga: 7 Link Twibbon Harlah PMII ke 65 Tahun 2025, Desain Terbaru dan Keren
“Dari relawan atau Satgas itu yang akan melakukan kegiatannya. Perencanaan ini sudah lama sejak saya menjadi kepala desa di tahun 2020, namun lima tahun pertama saya fokus pembangunan infrastruktur, tahun keenam ini saya berfokus di lingungan dan kebersihan,” paparnya.
Selain membangun TPS, pihaknya juga sudah melakukan program lainnya seperti gotong royong rutin dan menghentikan buang air besar atau BAB sembarangan.
“Kita dibantu oleh Kementrian Perkerjaan Umum dan Alhamdulillah ada 30 rumah yang dapat bantuan, terus Baprov (bantuan provinsi) Rp25 juta untuk 10 rumah,” tuturnya.***