BANTENRAYA.COM – Jalanan di Kota Cilegon dibanjiri warga yang menggunakan karung atau gerobak untuk meminta-minta atau menunggu orang memberikan sesuatu.
Terlebih lagi, saat Ramadan seperti saat ini hampir setiap sudut jalan protokol Kota Cilegon warga yang bisa disebut manusia karung tersebut ada.
Warga Kelurahan Jombang Wetan Andi menyatakan, sudah terbiasa melihat fenomena manusia karung tersebut, apalagi jika bulan puasa maka biasanya ada setiap sore menjelang berbuka.
“Yah kalau di tempat saya di Jombang ini kan dekat dengan Masjid Agung dan Rumah Dinas, lalu emperan pertokoan. Jadinya banyak pasti dan lebih banyak lagi muncul saat puasa,” katanya, Kamis, 13 Maret 2025.
Andi menyampaikan, hal tersebut tentu saja membuat tidak nyaman dan kesan kumuh terhadap Kota Cilegon.
“Yah pastinya nggak nyaman karena kumuh. Kadang tidur disana juga,” ucapnya.
Tidak hanya itu saja, papar Andi, para manusia karung tersebut kesannya juga berkelompok, bahkan ada yang mengajak anaknya untuk ikut serta meminta-minta.
“Biasanya bergerombol. Kadang ada juga anaknya diikutkan,” paparnya.
Baca Juga: Untirta dan Pemkot Serang Sinergi Bangun Ibu Kota
Di sisi lain, jelas Andi, tidak adanya ketegasan dari Pemerintah Kota atau Pemkot Cilegon khususnya Satpol PP kepada para manusia karung, dan membuat keberadaanya semakin banyak dan marak.
“Semakin banyak dan marak. Malah membuat semakin tidak bagus. Harusnya ada pembinaan atau razia rutin,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Cilegon Damanhuri menyampaikan, membenarkan adanya fenomena manusia karung atau kardus saat ramadan. Hal itu menjadi gejala yang setiap tahun ada di Kota Cilegon.
“Yah, ini menjadi gejala sosial yang ada setiap kali Ramadan. Apalagi menjelang buka atau saat malam harinya,” ungkapnya.
Baca Juga: Fitur Baru XL Circle Berbagi Kuota Dengan Keluarga Dapat Bonus 10 GB
Damanhuri menyatakan, pihaknya siap bersinergi dengan berbagai pihak untuk melakukan pembinaan dan pendataan. Namun, tentunya itu setelah adanya penertiban yang dilakukan dinas lain.
“Jadi kalau kami siap. Nanti akan kami lakukan pembinaannya. Namun, untuk penertiban itu menjadi ranah dinas yang lain,” jelasnya.
Salah satu manusia karung yang bisa nongkrong di Jalan Protokol Jalan Ahmad Yani yang enggan menyebutkan namanya menyampaikan, hanya setiap Ramadan saja keluar dan menunggu waktu buka di jalan sampai membawa gerobak.
Hal itu tentu berkaitan dengan berbagai macam makanan yang bisa didapatkan saat berbuka.
Baca Juga: Ojol dan Kurir Online Bakal Terima THR? Disnaker Kota Cilegon Bilang Begini
“Ada saja orang membagikan takjil atau makanan berbuka secara gratis. Semakin banyak dan beragam yang bisa dimakan,” pungkasnya.***