BANTENRAYA.COM – Pemerintah Kota atau Pemkot Cilegon mendapatkan bantuan dana pembangunan Pabrik Pengolohan Sampah senilai Rp102 miliar dari Bank Dunia.
Pabrik Pengelohan Sampah tersebut akan dibangun di lahan seluas 1,1 hektar di Tempat Pembuangan Sampah Akhir atau TPSA Bagndung, Kelurahan Bagendung, Kecamatan Cilegon.
Kucuran dana tersebut merupakan program Improvement of Solid Weste Management to Support Regional and Metropolitan Cities Project (ISWMP) dari Bank Dunia yang bekerjasama dengan Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum PUPR RI.
Pabrik tersebut nantinya akan mampu memproduksi pengolahan sampah sebesar 200 ton per hari.
Baca Juga: Promo Makan di All Red Plate Sushi Mentai Indonesia Hanya 10 Ribu Per Piring, Ada di Kota Anda?
Walikota Cilegon Helldy Agustian menjelaskan, adanya bantuan tersebut merupakan proses panjang seleksi yang dilakukan dari 46 daerah menjadi hanya 6 daerah saja.
Sekarang merupakan pertemuan tindaklanjut dimana proses pembangunan memasuki tahap lelang pekerjaan.
“Ini realitas setelah terjadinya MoU kemarin, segala sesuatu butuh proses. Proses pekerjaan sekarang memasuki masa lelang,” katanya, Rabu 12 Februari 2025.
Helldy menegaskan, berterimkasih kepada Bank Dunia dan Kementerian PUPR lantaran tidak ada efisien untuk anggaran pembangunan.
Baca Juga: Puluhan Kios Permanen di Lahan PT KAI Taman Sari Kota Serang Dibongkar
“Kami sampaikan terimakasih karena atas Bank Dunia dana ini tidak termasuk yang diefisiensikan,” jelasnya.
Helldy menyampaikan, sebelumnya Pemkot Cilegon sudah mendapatkan bantuan dari PLN untuk membangun pabrik sampah 30 ton per hari berupa Bahan Bakar Jumputan Padat atau BBJP Plant.
“Dengan adanya ini maka kapasitas pengolahan menjado sebesar 230 ton per hari. Jadi Cilegon akan devisit sampah,” ujarnya.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sanitasi Dirjen Cipta Karya KemenPU Pradita Cancerita menjelaskan, dipilihanya Cilegon karena memilik skor tertinggi saat seleksi. Sebab, Cilegon sudah memproduksi bahan bakar pengganti batu bara dan sudah memiliki tampungan di Indonesia Power.
Baca Juga: Puasa Nifsu Syaban Hanya 1 Hari? Ini Penjelasan Hukumnya
“Sudah ada dari Indonesia Power (meneriman produknya-red). Percuma jika tidak ada yang menapung dan ini mekanismenya yang punya skors tertinggi,” jelasnya.
Ia menyatakan, sekarang proses pembangunan masuk dalam tahap lelang.
Di mana, diharapkan dalam waktu cepat bisa selesai dan mulai pembangunan.
“Di 2025 ini. Kami berharap pembangunan bisa selesai ditahun 2025 dan 2026,” jelasnya. ***
 
			
















