BANTENRAYA.COM – Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) telah menyalurkan bantuan berupa 4.500 kg beras fortifikasi.
Beras fortifikasi tersebut disalurkan oleh Pemkab Tangerang di tiga desa di Kecamatan Legok.
Kepala DPKP Kabupaten Tangerang, Asep Jatnika Sutrisno, angkat suara terkait penyaluran beras fortifikasi di Kecamatan Legok tersebut.
Baca Juga: Tim PON Sepakbola Banten Terus Evaluasi Usai Kalahkan Perserang Jelang Berangkat PON
Beliau menyatakan bahwa pemberian bantuan beras ini adalah bagian dari upaya mengurangi jumlah desa yang rentan terhadap masalah pangan dan gizi, serta untuk menurunkan angka stunting.
“Hari ini, kami menyalurkan bantuan beras fortifikasi di tiga desa di Kecamatan Legok,” ujarnya di Aula Kantor Desa Rancagong, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, Selasa, 20 Agustus 2024.
“Yaitu Desa Rancagong, Desa Palasari, dan Desa Babat, sebagai langkah penanganan kerawanan pangan,” lanjutnya, dilansir dari Tangerangkab.go.id.
Baca Juga: Unbaja Gelar Pelatihan Wirausaha untuk Santri Pondok Pesantren Asy-Syifa Saruni di Pandeglang
Asep menjelaskan bahwa bantuan ini akan diberikan kepada 150 keluarga di masing-masing desa, dengan setiap keluarga menerima 10 kg beras.
Total beras fortifikasi yang diberikan di setiap desa berjumlah 1.500 kg.
Beras fortifikasi diketahui mampu mencegah kekurangan gizi pada anak dan mendukung pertumbuhan mereka.
Baca Juga: Masih Tak Eksis Setelah Dibentuk, Dinkop-UKM Berharap Pemagangan Koperasi Syariah Menuai Hasil
Diketahui beras tersebut mengandung berbagai vitamin dan nutrisi yang bermanfaat bagi ibu hamil dan balita.
Camat Legok, Sony Karsan, menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan.
Dia berharap bantuan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, terutama bagi ibu hamil dan balita.
“Kami berharap bantuan ini dapat membantu mengurangi kerawanan pangan di desa-desa di Kecamatan Legok,” ungkapnya.
Sebagai tambahan informasi, penyaluran bantuan beras ini akan dilakukan secara bertahap di enam kecamatan, tepatnya di 18 desa di Kabupaten Tangerang, dengan target 2.700 keluarga.***
 
			 
					

















