BANTENRAYA.COM -Universitas Banten Jaya (Unbaja) dan Kemendikbudristek kembali menunjukkan komitmennya, dalam pengabdian kepada masyarakat dengan menggelar program pelatihan dan pendampingan wirausaha bagi para santri di Pondok Pesantren Asy-Syifa Saruni, Pandeglang.
Hal tersebut disampaikan Urika, Ketua Tim pengabdian kepada masyarakat (PKM) Unbaja.
Menurutnya, kegiatan ini didanai oleh DRTPM Kemdikbudristek Tahun Anggaran 2024. Kegiatan tersebut berlangsung dari Juni sampai dengan Desember 2024.
Kegiatan ini bertujuan untuk membekali para santri dengan keterampilan softskill dan hardskill yang diperlukan dalam dunia wirausaha.
Baca Juga: Masih Tak Eksis Setelah Dibentuk, Dinkop-UKM Berharap Pemagangan Koperasi Syariah Menuai Hasil
Ia menjelaskan, program pelatihan ini mencakup beberapa aspek penting, yaitu pelatihan softskill dimana isi materinya adalah motivasi berwirausaha.
Tim pengabdian masyarakat Unbaja memberikan pelatihan motivasi berwirausaha kepada para santri.
“Materi ini dirancang untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan dan membentuk pola pikir wirausaha yang tangguh di kalangan santri,” katanya.
Baca Juga: Sekjen Gerindra Ajak Masyarakat Kabupaten Serang Pilih Zakiyah-Najib di Pilkada 2024
Pelatihan hardskill, isi materinya adalah budidaya sayuran hidroponik. Para santri diperkenalkan dengan teknik budidaya sayuran hidroponik, sebuah metode pertanian modern yang efisien dan ramah lingkungan.
“Pelatihan ini memberikan pengetahuan praktis tentang cara memulai dan mengelola kebun hidroponik skala kecil,” ungkapnya.
Pelatihan Hardskill isinya budidaya ikan dengan kolam terpal bulat. Peserta juga mendapatkan pelatihan tentang budidaya ikan menggunakan kolam terpal bulat. Metode ini dipilih karena relatif mudah diterapkan, dan tidak memerlukan lahan yang luas, sehingga cocok untuk wirausaha pemula.
Baca Juga: Antisipasi Hal Tak Terduga, Pemprov Banten Upayakan Mitigasi Resiko Pilkada 2024
“Pelatihan Hardskill yaitu merajut keterampilan merajut juga diajarkan kepada para santri sebagai salah satu opsi wirausaha yang potensial. Pelatihan ini mencakup teknik dasar merajut hingga pembuatan produk-produk rajutan yang memiliki nilai jual,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Urika berharap kegiatan ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan keterampilan dan potensi wirausaha di kalangan santri. Dengan membekali para santri dengan berbagai keterampilan praktis serta motivasi untuk berwirausaha.
Ustadz Fajri Mubarok, Pengasuh Pondok Pesantren Asy-Syifa, menyambut baik kegiatan ini.
Baca Juga: Pemprov Banten Tunda Pembukaan Formasi CPNS 2024, Fokus pada Penyelesaian Pegawai Honorer
“Kami sangat mengapresiasi upaya Universitas Banten Jaya dan juga Kemendikbudristek yang sudah memfasilitasi para santri untuk belajar wirausaha dan juga memberdayakan santri kami. Ilmu kewirausahaan ini akan sangat bermanfaat bagi mereka, baik selama di pesantren maupun setelah lulus nanti,” ujarnya.
Selama pelatihan, para santri terlihat antusias mengikuti berbagai sesi yang diberikan. Mereka juga berkesempatan untuk mempraktikkan langsung cara menanam sayuran secara hidroponik budi daya ikan dengan media kolam terpal bulat menggunakan sistem ras, santri juga dilatih untuk merajut sederhana.
Kegiatan ini juga mencerminkan upaya Unbaja dalam mewujudkan visi perguruan tinggi yang tidak hanya fokus pada pengembangan akademik, tetapi juga berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat.
Baca Juga: Terkait Potensi Gempa Megathrust di Selat Sunda, BPBD Banten Minta Warga Tidak Panik
Melalui kolaborasi antara perguruan tinggi dan pondok pesantren, diharapkan dapat tercipta sinergi positif yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di wilayah Banten. ***