BANTENRAYA.COM – Total ada 11 ASN tak netral pada Pilkada 2020 lalu dan diteruskan hasil putusannya ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).
Untuk itu, Bawaslu Kota Cilegon kembali memberikan warning dalam gelaran sosialisasi terkait netralitas ASN jelang Pilkada 2024, Kamis 15 Agustus 2024.
Dalam kesempatan itu, Bawaslu menekankan pentingnya ASN untuk tetap menjaga netralitas, sehingga tidak terjadi nantinya pemanggilan dan proses hukum.
Baca Juga: Pendaftaran Segera Dibuka! Yuk Intip Sebaran Soal SKD CPNS 2024 untuk Atur Strategi
Ketua Bawaslu Kota Cilegon Alam Arcy Ashari menjelaskan, meski ASN punya hak pilih namun tidak boleh diekspresikan dan disampaikan secara terang-terangan.
Atas dasar itu, abdi negara ASN harus netral dan tidak terlibat dalam kegiatan politik praktis.
“Kami berharap dengan sosialisasi ini, para pejabat ASN di lingkungan Kota Cilegon dapat memahami bahwa netralitas adalah hal yang wajib bagi seorang ASN,” ujarnya.
Baca Juga: Peringati Hari Pramuka ke-63, Pj Walikota Serang Yedi Rahmat Sebut Pramuka Bentuk Mental Tangguh
“Mereka tidak boleh terlibat aktif dalam mendukung kelompok politik tertentu karena tugas dan fungsi mereka adalah untuk melayani negara dan masyarakat tanpa adanya keberpihakan,” katanya.
Lebih lanjut, Alam mengungkapkan, kekhawatirannya mengenai risiko yang dihadapi ASN jika tidak menjaga netralitas.
Sehingga diharapkan, ASN di Kota Cilegon mampu menjaga kondisi ini agar Pilkada di Kota Cilegon dapat berjalan dengan baik, lancar, dan melahirkan pemimpin yang benar-benar diharapkan oleh masyarakat.
“Netralitas ASN sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik dan kelancaran proses birokrasi,” tambahnya.
Sementara itu, Komisioner Bawaslu lainnya Subiah menjelaskan, terdapat 11 ASN yang diproses dan direkomendasikan diberikan sanksi kepada KASN pada Pilkada 2020 lalu.
Bahkan, terdapat 1 ASN di lingkup Pemkot Cilegon yang diputuskan tak netral saat Pemilu 2024.
“Jumlahnya cukup banyak pada Pilkada 2020 ada 11 ASN terlibat dugaan tak netral. Lalu pada Pemilu 2024 ada 1 orang. Artinya potensinya ada dan banyak,” jelasnya.
Subiah menambahkan, ASN tidak netral dipicu berbagai motif, salah satunya adalah hubungan keuntungan masa mendatang jika memihak kepada salah satu calon.
“Apalagi sekarang ada Petahana. Jadi kami ingatkan lagi sejak awal,” pungkasnya. ***