BANTENRAYA.COM -Sejumlah penggerak literasi asal Serang dan sekitarnya melakukan pertemuan yang ke 15, di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Serang.
Pertemuan yang diberi nama Serang Bookparty itu, merupakan kegiatan yang selalu ditunggu-tunggu oleh para pecinta buku di Serang.
Khansa Nur Adilah, salah seorang peserta kegiatan kepada Banten Raya mengatakan, scara dimulai dengan perkenalan yang hangat.
Baca Juga: BKKBN Turun Tangan Bantu Tangani Stunting di Kabupaten Serang
Satu per satu, para peserta memperkenalkan diri. Ada 13 orang yang hadir, masing-masing dengan senyum yang tulus dan mata yang berbinar, menunjukkan antusiasme mereka terhadap acara ini.
“Perkenalan ini bukan sekadar formalitas, tapi momen untuk saling mengenal dan merasakan kebersamaan dalam komunitas literasi,” katanya.
Setelah perkenalan, lanjutnya, tibalah saatnya untuk signature event dari Serang Bookparty: Silent Reading. Selama 15-20 menit, ruang baca outdoor perpustakaan yang nyaman dipenuhi dengan keheningan yang syahdu.
Baca Juga: Polda Banten Limpahkan Berkas 5 Selebgram Promosi Judi Online ke JPU
Setiap orang tenggelam dalam buku yang mereka bawa, meresapi setiap kata dengan penuh perhatian. Momen ini begitu tenang, seperti meditasi yang membawa ketenangan batin dan kebahagiaan.
“Selesai sesi membaca, suasana berubah menjadi lebih hidup ketika setiap peserta mulai bercerita tentang buku yang mereka baca,” ungkapnya.
Ia mengaku, kebanyakan buku yang dibawa bertemakan keluarga. Diskusi pun mengalir hangat, penuh dengan tawa dan refleksi mendalam. Pertanyaan-pertanyaan kecil diajukan, pandangan-pandangan baru dibagikan, menciptakan suasana yang begitu akrab dan penuh keakraban.
Baca Juga: Pengedar Narkoba di Cikande Dibekuk Polres Serang, Barang Bukti 111 Gram Ganja Kering Disita
“Semua orang merasa diterima dan dihargai, seperti keluarga besar yang berkumpul di sekitar meja makan, berbagi cerita dan pengalaman,” ujarnya.
Di tengah kehangatan diskusi, camilan-camilan lezat menambah semarak acara. Snack-snack yang disediakan tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan dan perayaan kecil di antara buku-buku yang penuh makna.
Menjelang akhir acara, sesi dokumentasi menjadi momen yang tak terlupakan. Wajah-wajah ceria dari teman-teman literasi diabadikan dalam foto bersama, menciptakan kenangan yang akan selalu diingat.
Baca Juga: Gantikan Didik Farkhan Alisyahdi, Ini Sosok Kepala Kajati Banten yang Baru Dilantik
“Senyuman mereka bukan hanya tanda kebahagiaan, tetapi juga simbol dari semangat dan cinta mereka terhadap literasi,” imbuhnya***.