BANTENRAYA.COM – Sebanyak 10 puskesmas di Kabupaten Serang pada tahun 2024 ini dijadikan pilot projek program integrasi layanan primer (ILP) oleh Kementerian Kesehatan atau Kemenkes RI.
Program ILP ini tidak hanya melibatkan tenaga kesehatan namun juga masyarakat secara keseluruhan.
Adapun 10 puskesmas yang dijadikan pilot projek yakni Puskesmas Anyer, Puskesmas Baros, Puskesmas Bojonegara, Puskesmas Cikeusal, Puskesmas Jawilan, Puskesmas Pabuaran, Puskesmas Pontang, Puskesmas Tirtayasa, dan Puskesmas Waringinkurung.
Kepala Dinas Kesehatan atau Dinkes Kabupaten Serang Rahmat Fitriadi mengatakan, program ILP merupakan program strategis nasional terkait dengan pembenahan sistem kesehatan.
Baca Juga: Ratusan Calhaj di Kabupaten Serang Belum Lunasi Biaya Haji, Ditenggat Sampai Bulan Ini
“Di Kemenkes itu ada 6 transformasi sistem kesehatan, salah satunya program ILP,” ujar Rahmat saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis 14 Maret 2024.
Ia menjelaskan, program ILP bertujuan untuk menjawab permasalahan kesehatan ke depan dimana sebelumnya penanganan kesehatan ditekankan pada pengobatan yang dilakukan di fasilitas-fasilitas kesehatan atau faskes.
“Sekarang yang diutamakan layanan primer, jadi selain pemerintah kita didampingin NGO (non governmental organization),” katanya.
Rahmat menuturkan, dalam program ini lebih menekankan pada kegiatan promotif dan prventif dimana masyarakat didorong untuk datang ke faskes bukan saat sakit namun saat mereka masih sehat.
Baca Juga: Pemprov Banten Siapkan Rp 245 Miliar Untuk THR Dan Gaji Ke 13, Cair Akhir Bulan Ini?
“Masyarakat kita dorong untuk rutin mengecek kesehatannya. Jadi datangnya jangan ketika mau berobat saja,” paparnya.
Ia mengungkapkan, derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh virus dan bakteri, kondisi sarana prasarana kesehatan, prilaku masyarakatnya sendiri, dan lingkungan.
“Prilaku masyarakat dan faktor lingkungan ini yang paling dominan sekitar 80 persen. Yang 20 persennya pengobatan,” ungkapnya.***