BANTENRAYA.COM – Agus Arianto warga Kampung Suka Maju, Desa Sukajadi, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang ditemukan tewas di saluran air workshop Pergudangan, Kampung Sentul Selatan, Desa Sentul, Kecamatan Kragilan.
Namun hingga kini, belum diketahui penyebab kematian pria 36 tahun tersebut.
Berdasarkan informasi, peristiwa yang terjadi pada Senin 26 Februari 2024 ini pertama kali ditemukan oleh mantan istrinya Embay Maryati yang berusia 41 tahun yang juga pemilik kantin tak jauh dari lokasi penemuan korban.
Pada saat itu, Embay melihat korban tergeletak di dalam saluran air.
Baca Juga: Kapan Sholat Tasbih Dilaksanakan? Ini Penjelasannya Lengkap dengan Tata Cara dan Niat
Melihat hal itu, saksi meminta pertolongan warga dan pegawai gudang, namun korban diduga sudah tidak bernyawa.
Atas penemuan jasad itu, warga melaporkan kejadian itu ke Bhabinkamtibmas serta Polsek Kragilan.
Selanjutnya, kepolisian bersama tim identifikasi Polres Serang datang untuk melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengevakuasi korban.
Jenazah warga Kragilan itu selanjutnya di evakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara, Polda Banten.
Baca Juga: Penjual Miras Berkedok Warung Jamu di Kota Cilegon Ditutup Pol PP
Namun saat akan dilakukan autopsi, pihak keluarga menolaknya. Korban kemudian dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.
Kapolsek Kragilan Polres Serang Kompol Firman Hamid membenarkan adanya penemuan mayat di dalam saluran air tersebut.
Sebelum diserahkan ke pihak keluarga, jenazah di evakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Banten.
“Iya betul kemarin. Keluarga menolak untuk di autopsi,” katanya saat di konfirmasi, Selasa, 27 Februari 2024.
Baca Juga: 43 Kelurahan dan 5 Kecamatan di Kota Cilegon Dinilai Belum Layak Anak
Firman menjelaskan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi di lokasi kejadian.
Hasil pemeriksaan, korban diduga jatuh ke dalam saluran air dan tidak sadarkan diri.
“Karena kebentur got atau saluran air yang sempit,” jelasnya.
Firman mengungkapkan hal itu diperkuat dengan bukti-bukti luka di bagian tubuh korban, namun untuk penyebab kematian, jenazah harus di autopsi.
Baca Juga: Sablon Kaos di Cititex Desain Sesuka Hati, Cukup Bayar Rp 10 Ribu
“Ada luka lecet dikaki dan dada, karena posisi jenazah tengkurep. Ya betul, kalau penyebab kematian pasti, harus diautopsi sedangkan keluarga menolak,” ungkapnya.
Firman menegaskan, hingga saat ini kepolisian masih menunggu hasil pemeriksaan medis dari rumah sakit.
Namun dipastikan korban bukanlah korban kejahatan.
“Ditubuh jenazah korban tidak ditemukan luka akibat kekerasan,” tegasnya.***
















