BANTENRAYA.COM– Dalam upaya mengatasi persoalan pengangguran di Banten, saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten tengah menyusun sejumlah langkah dan strategi untuk bisa menuntaskan persoalan yang selalu menjadi pekerjaan rumah (PR) tersebut.
Pemprov Banten melalui Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten berkomitmen untuk menurunkan angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di tahun 2025 nanti.
Kepala Dinakertrans Provinsi Banten Septo Kalnadi mengatakan, saat ini pihaknya tengah memetakan sejumlah persoalan yang menjadi penyebab dari pada tingginya angka TPT di Banten.
Baca Juga: Berlatih Silat Sejak Dini jadi Solusi untuk Hindari Kecanduan Gadget pada Anak
Selain itu, usai dilakukan pemetaan, pihaknya akan menyusun berbagai langkah dan komitmen yang dapat dilakukan dalam upaya menurunkan angka TPT tersebut.
“Saat ini kita tengah membahas terkait TPT di Banten, bersama dengan Forum Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Bidang Ketenagakerjaan dan Transmigrasi serta sejumlah stakeholder lain yang juga membidangi ketenagakerjaan. Berbagai masukan dan aspirasi itu saat ini kita tampung, baik yang berasal dari masing-masing daerah maupun dari stakeholder untuk kemudian kita petakan menjadi sebuah rencana program kerja,” kata Septo kepada wartawan.
Baca Juga: Finalis Puteri Indonesia Perwakilan Banten Diminta Pj Gubernur Kenalkan Potensi Daerah
Septo mengungkapkan, adapun beberapa upaya strategi yang akan dilakukannya adalah dengan memanfaatkan SMK.
Karena, menurutnya SMK merupakan sekolah yang dikhususkan untuk membentuk lulusan-lulusan yang siap bekerja.
“Kita akan manfaatkan SMK, dengan mempersiapkan segala kompetensi dan kemampuan melalui berbagai program pelatihan dan permagangan. Sehingga, saat menajdi tenaga kerja dan calon tenaga kerja, mereka menjadi calon dan tenaga kerja yang aktif, kreatif, dan mandiri,” jelasnya.
Baca Juga: Cilegon Kehilangan 250 Hektar Lahan Persawahan, Pemerintah Siapkan Program KPT
Septo menutukan, saat ini pihaknya tengah melakukan peningkatan pelatihan dan keterampilan kerja.
Adapun peningkatan pelatihan dan keterampilan calon tenaga kerja dipetakan berdasarkan kapasitas kebutuhan.
Sehingga, kebutuhan akan tenaga kerja di Banten dapat terpenuhi dam tersalurkan dengan baik.
Baca Juga: Perbaiki Data Server, KPU Banten Minta PPK Tunda Pleno Perolehan Suara di Tingkat Kecamatan
“Kita sudah petakan, kapasitas kebutuhan masyarakat pencari kerja di seluruh wilayah Kabupaten dan Kota se-Provinsi Banten. Misalnya, daerah pesisir yang berpotensi wisata, UMKM, daerah industri, semua kita petakan dan kita tentukan arahnya agar menghasilkan calon-calon pencari kerja yang terampil dan kompeten,” terangnya.
Lebih lanjut Septo mengatakan, dalam upaya menurunkan TPT, pihaknya juga akan melakukan penekanan terhadap perusahaan-perusahaan, agar lebih terbuka kepada pemerintah dalam pelaporan lowongan pekerjaan yang ada.
Baca Juga: Dampak Cuaca Tidak Menentu, Penderita DBD di Kabupaten Pandeglang Capai 302 Orang
“Kita minta juga agar perusahaan bisa terbuka sama kita (pemerintah-red) terhadap lowongan yang mereka buka, agar para pencari kerja dapat memanfaatkan portal platform SIAPKerja milik Kementerian Ketenagakerjaan RI,” pungkasnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar menambahkan, salah satu strategi yang dilakukan Pemprov Banten dalam mengurangi angka pengangguran adalah melalui bidang pendidikan, dengan melengkapi sarana dan prasarana di sekolah kejuruan.
Al Muktabar mengatakan, dengan adanya sarana dan pra sarana yang lengkap, diharapkan para siswa mampu untuk menyesuaikan terhadap konsentrasi bidang yang diminati.
Baca Juga: Gegara Nongkrong di Alun-alun Pandeglang hingga Dini Hari, Dua ABG Berambut Pirang Diamankan RPM
“Itu menjadi fokus kita (penurunan pengangguran), salah satunya dengan kita lengkapi sarana dan prasarananya. Karena dengan begitu mereka bisa terakses ke lapangan kerja, sesuai dengan bidangnya masing-masing,” kata Al Muktabar.
“Mudah-mudahan dengan cara seperti itu, upaya kita dalam mengurangi pengangguran di Banten bisa terwujud,” imbuhnya. (Rafi/Bantenraya)***