BANTENRAYA.COM – Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko menyambangi rumah Supardi pria berusia 36 tahun, Pengawas Tempat Pemungutan Suara atau PTPS yang meninggal dunia saat bertugas di TPS 13 Desa Cikeusal, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang pada Kamis, 15 Februari 2024.
Untuk diketahui, sebelum meninggal dunia Supardi sempat dirujuk ke RSUD Drajat Prawiranegara Kota Serang.
Namun Supardi dinyatakan telah dinyatakan meninggal dunia.
Mengetahui kabar duka tersebut Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko, didampingi Wakapolres Serang, Kesbangpol Kabupaten Serang, Kapolsek Cikeusal dan Kapolsek Kragilan melakukan mendatangi rumah duka.
Baca Juga: Dua Emak-emak di Ciruas Berduel Gara-gara Hal Sepele, Berakhir di Meja Hijau
Condro mengatakan, kedatangannya bersama jajaran sebagai wujud rasa empati dari pihak Polres Serang kepada masyarakat, terlebih Supardi meninggal saat melaksanakan tugas di Pemilu 2024.
“Ini merupakan wujud rasa empati terhadap penyelenggara Pemilu, Selain itu diharapkan dapat mendekatkan antara Polisi dengan masyarakat,” katanya dalam keterangan resminya.
Condro mengaku cukup kehilangan atas meninggalnya Supardi.
Dirinya mewakili keluarga besar Polres Serang ikut berduka cita yang sedalam-dalamnya.
Baca Juga: Sempat Terjadi Keributan, Bawaslu Sebut Antrean Panjang Buat Pemilih Mengeluh
“Semoga Almarhum Husnul Khatimah, diterima amal ibadahnya dan dihapuskan segala dosa nya dan untuk keluarga yang ditinggalkan di beri kekuatan dan ketabahan,” tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Bawaslu Kabupaten Serang Furqon mengatakan, korban bertugas sampai dini hari di TPS 13 Desa Cikeusal.
“Tadi malam itu sudah kita instruksi semua PTPS untuk istirahat pada pukul 00.00 WIB,” katanya.
Namun korban mengaku masih kuat dan ingin tetap melaksanakan tugasnya melakukan pengawasan.
Baca Juga: Meski Harga Lebih Murah, Pedagang Beras di Pasar Kranggot Tak Mau Jualan Beras Bulog
“Pada pukul 02.00 WIB korban ngedrop dan langsung dilarikan ke klinik,” katanya.
Ia menjelaskan, korban sempat dilarikan ke RSDP Serang namun nyawa korban tidak tertolong.
“Kata istrinya punya penyakit dalam dan sudah satu tahun enggak berobat,” tuturnya.
Furqon mengungkapkan, saat ini korban sudah dibawa ke kediamannya di Kecamatan Kragilan.
Baca Juga: Kelelahan hingga Kecelakaan, 6 Pengawas TPS di Pandeglang Tumbang
“Mohon doanya mudah-mudahan almarhum diterima Iman dan Islamnya,” tuturnya.***